Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Random

Aku tertusuk… Bukan karena busur cinta Dan   karena pisau tajam Tapi.. . Tusukan dari bibir indahmu Bibir yang selalu memakiku Bibir yang selalu menyindirku Bibir yang selalu merendahkanku Membalas? Oh tidak.. Tersinggung? Jelas… Bukan tak ada alasan Beribu alasan kau tunjukkan padaku Apa karena kau tak suka? Tak suka dengan diriku? Dengan hadirku? Dengan langkahku?   Memang, Hadirku hanya mengusikmu Mengusik kebahagiaanmu Langkahku taks selalu pas di depanmu Tapi, tak bisakah kau sedikit sabar? Sabar akan semua kekuranganku? Jika inginmu aku pergi Ku akan pergi Pergi dengan do’a Do’a yang membimbingmu Membimbingmu pergi dari sifat burukmu itu.

Inspiratif

Aku kenal benar dengan sosoknya. Sosok pejuang keras tanpa batas. Apa yang dimiliki orang tuanya tak pernah membuatnya manja dalam mengenyam pendidikan. Dimulai sejak lulus SD beliau sudah jauh dari orang tuanya. Nyantri di salah satu pondok pesantren yang ada pusat kota kabupatennya hingga lulus sekolah menengah atas beliau lakukan. Perjuangannya yang penuh keprihatinan selalu beliau kisahkan pada keempat anaknya. Aku paham benar, tidak mudah menjadi beliau. Status menjadi anak bontot bukan menjadi alasannya untuk selalu bermanja-manja dengan mbah kakung dan mbah putriku. Iya, beliaulah bapakku yang super hebat :D Hidup prihatin sudah ia jalani semenjak kecil, sehingga saat mulai berpisah dengan orang tuanya di pondok beliau sudah terbiasa. Makan dengan apa pun sudah biasa. Selain karena orang dahulu suka makan dengan sederhana, bapakku ini memang kelewat prihatin. Bayangkan, beliau menukar beras kiriman dari rumah dengan ‘thiwul’ dengan alasan agar bisa mendapat porsi yang l

Jenuhmu Pasti Berbuah Manis

Jenuh. Hitungan waktu yang terlalu banyak mungkin membuatku bosan dengan semua. Sifat asli mulai bermunculan, keterbukaan malah membuat perpecahan. Hello, kapan semua akan membaik? Semua tak suka dengan semua ini. Objek yang tak salah pun dibuatmu merasa salah. Peduli bataskah hubungan kita? akan ke mana langkah kita selanjutnya? Lupakah kamu dengan sejarah? Saat di mana nasib kita masih sama? Saat kita harus bersusah payah melukis masa depan? Semua saat pahit manis yang saat ini pasti kamu rindukan. Entahlah, hanya kamu yang bisa mengungkapkannya. Apa yang kamu alami saat ini, esok, atau lusa semua sama saja. Sama-sama kata ‘rindu’ yang nanti akan kamu ucapkan. Rindu akan bawelnya teman-teman yang peduli denganmu. Sakit hati karena sindiran-sindiran orang lain juga pasti ingin kamu dengarkan kembali. Kesetiaan yang selalu kamu dapatkan saat itu, semoga akan kamu dapatkan kembali, kelak. Over all.. kamu harus beruntung menghabiskan waktu mudamu bersama mereka. Waktu tak pernah b

Mas

Mungkin kalian semua heran saat mendengar seorang adik yang memanggil nama kakaknya hanya dengan sebutan nama. Jangankan kamu, aku saja heran. Bukan hanya heran, sebel malah. Dan orang pertama yang pantas untuk disebeli adalah diriku sendiri. Kata ‘mas’ yang seharusnya aku sematkan di depan nama panggilannya itu tidak berlaku bagi diriku. Tidak seperti kedua adikku, aku memanggil kakakku hanya dengan nama panggilannya. Malu sih jelas, sedih sih iya, apalagi ga enak hati. Jelas ga enak banget. Untung saja masku (ciye mas... hehe) tak pernah komplain dengan kekurangajaranku itu. Dia biasa saja lho padahal. Begitulah kehidupan, saat orang yang bersangkutan merasa santai dan tidak ribet dengan urusan sendiri, tapi malah justru orang lain yang ‘rempong’. Wajar sih, sebenarnya bukan apa-apa. Kata mbah, bapak, ibuk, pakdhe, budhe, om, bulik, dan siapapun itu apa yang sudah menjadi kebiasanku itu memang tidak wajar di keluarga kami dan orang Jawa. Hanya aku yang membangkang (membangkang

Masih belum Seberapa

Pengabdian selama 32 hari di Desa Tugu Utara memberikan banyak pelajaran bagi saya dan teman-teman. Awal yang cukup berat dengan beberapa permasalahan di RT.06 yang menjadi tempat pengabdian bagi kami kelompok empat dan tujuh. Lima hari pertama yang kami isi dengan assessment mengajarkan kepada kami bagaimana bersosialisasi dengan masyarakat dengan baik agar kami bisa diterima dengan baik dari awal hingga akhir. Dari assessment kami juga mengetahui budaya dan adat warga setempat (Sunda). Sebelum mengikuti K2N Tematik UI 2013 saya hanya mengetahui  budaya Jawa, jadi bersyukur sekali bisa mengikuti program ini. Kesan lain yang muncul pada diri saya, yaitu lebih meegetahui tentang beberapa hal, seperti bagaimana cara melakukan advokasi dengan baik, apa itu TPS (Tempat Pembuangan Sementara) yang awalnya saya belum paham benar dengan seluk beluknya, bagaimana mengelola sampah dengan baik dan sebagainya. Adanya Program K2N Tematik UI 2013 sangat berarti bagi diri saya pribadi untuk le