Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Terima kasih, Jasmine

Pondok Jasmine: Tentang 3 tahun, tentang Marina teman suka duka mulai dari asrama dulu (bahkan sejak kelas X) tentang Ai si tangan kreatif yang selalu menolong kemampuanku berbahasa Arab dan pelampiasan kekesalanku, tentang si kembar Ina Inta dan Pepeb Nikur yang selalu menjadi pelarian kalo lagi penat di kamar, tentang Mbak El dan Nia teman satu jurusan yang kalo udah ngumpul entah sampai kapan akan berakhir obrolan kami, tentang Cita yang kayak penghuni Jasmine karena seriiing banget berkunjung (ngerjain tugas, curhat, nemenin aku, santai-santai, dll) tentang skripsi dan tentunya ada kisah Fitri dan para anak bimbingannya Pak ***z**, tentang Nabila penghuni tidak menetap yang langganan makanan delivery Pak Lu'lu, tentang Meita anak kampus tetangga yang udah kayak adek sendiri, dan yang jelas di Jasmine seakan-akan hanya memiliki tetangga yang berprofesi sebagai "tukang": Ibu-ibu penjual nasi belakang yang makanannya selalu fresh, aa warkop yang siap dibrisikin setiap ke

Goresan Senja

Ketika hatiku berlabuh, ku sadar fisikmu semakin lama semakin tak indah, tapi ku yakin cintamu semakin lama akan semakin bertumbuh, terus tumbuh hingga berbuah, dan itu yg membuatmu semakin indah, dan melebihi keindahan fisikmu. wahai belahan jiwa, aku tahu kelak akan ada sulit saat mendampingiku, tapi bukankan sulit itu yg akan semakin kuat mengikat hati kita.

Sejuta Warna Cinta

Ketika cinta bersaksi atas dua insan yang saling membangun cinta, beragam warna dan cerita menghiasi lembar hidup keduanya. Saat hari pertama aku bersamanya, dia genggam erat jemariku, dia tatap lekat kedua mataku, tanpa kata, tanpa seikat bunga juga tanpa puisi. Itulah ekpresi cintanya kepadaku, dia yang telah memilihku, ekspresi sederhana, bahkan bagi sebagian orang mungkin tiada makna, namun bagiku itu istimewa, karena seperti itulah dia. Saat hari pertama aku bersamanya, dia berikan aku setangkai bunga, sebait puisi yang dia ciptakan sendiri, tak lupa lantunan sebuah lagu nan romantis dia hadiahkan sebagai pelengkap ekspresi cintanya. Jangan tanya bagaimana perasaanku, Aku sangat bahagia, bahkan aku ingin dia melakukannya setiap hari untukku, seperti itulah dia yang telah memilihku, dia istimewa. Saat hari pertama aku bersamanya, dia sangat pemalu, bahasa tubuhnya kaku, senyum pun jarang terhias dari bibirnya. Tapi diam-diam dia memperhatikanku. Meskipun aku berharap dia mere