tag:blogger.com,1999:blog-21989002400916690612024-02-07T12:24:57.557-08:00Goresan HikmahRusaknya suatu pendapat karena ke'ragu-ragu'anAini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.comBlogger49125tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-21562889667545107962019-02-15T08:49:00.000-08:002019-02-15T08:49:54.666-08:00Ayah, Anak-Anak Membutuhkanmu <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG3L88gZOQ2SNikKc2lsSGbcZ9ZEpJzC5w1P3_InxJ7P34MX6WcT9Cp3O7ts5emFvSQ_HZY72f-rw3JXSLbMIHPY8-kjhnfw_2J16xMg_rW_DsRHxEIUkeybJCj1aeXowzxn8y_ksQ3tWv/s1600/11248021-1418569278465174-1499475689-n-d2ba7f645bd2736d28c1a0cc4fa3cd83.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG3L88gZOQ2SNikKc2lsSGbcZ9ZEpJzC5w1P3_InxJ7P34MX6WcT9Cp3O7ts5emFvSQ_HZY72f-rw3JXSLbMIHPY8-kjhnfw_2J16xMg_rW_DsRHxEIUkeybJCj1aeXowzxn8y_ksQ3tWv/s320/11248021-1418569278465174-1499475689-n-d2ba7f645bd2736d28c1a0cc4fa3cd83.jpg" width="320" height="320" data-original-width="640" data-original-height="640" /></a><br />
Ayah dan Bunda, mungkin di antara kita yang beranggapan bahwa tugas Ayah hanya menafkahi keluarga. Ada juga yang beranggapan bahwa pendidikan anak hanyalah tanggung jawab Bunda. Sehingga, banyak Ayah yang menghabiskan waktunya di luar rumah untuk bekerja dan bekerja. Sepulang kerja pun, Ayah lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah bersama teman-temannya. Bahkan, saat pulang Ayah tidak mau diganggu Bunda dan buah hatinya. <br />
*0-2 Tahun <br />
Kondisi itu berbeda dengan jika kita sudah memahami ilmu parenting. Ayah pasti langung berperan ketika buah hatinya lahir,khususnya ketika ia mulai mengenal suara. Peran Ayah pun semakin besar dengan tumbuh kembang anak. Apalagi ketika sang anak sudah mempunyai adik. Saat itu, AYAH SUDAH MEMPUNYAI IKATAN EMOSIONAL YANG KUAT DENGAN ANAK yang lebih tua untuk meminimalkan rasa cemburu. Sebab, perhatian Bunda kini lebih fokus ke adiknya yang baru lahir. <br />
*2-4 Tahun <br />
Mulai usia dua tahun, AYAH HARUS LEBIH SERING BERMAIN DENGAN BUAH HATI. Dalam hal ini, Rasulullah sudah menjadi contoh yang baik bagi kita. <br />
“Rasulullah pernah beberapa kali shalat sambil menggendong cucunya, Umamah binti Zainab binti Rasulullah, Ia adalah anak dari Abu Al-‘Ash bin Rabi’. Jika berdiri, beliau menggendongnya. Jika sujud, beliau meletakkannya. Hal itu beliau lakukan saat shalat fardhu.” (HR. Bukhari dan Muslim)<br />
Rasulullah juga sering bercanda dengan cucunya yang lain, Hasan dan Husein. Beliau bermain dengan mereka. Beliau mencium dan mendoakan mereka. <br />
Abu Hurairah berkata, “Aku mendengar dan melihat Rasulullah memegang kedua tangan Hasan dan Husein. Posisi kedua kakinya berada di atas kaki Rasulullah. Lalu, beliau berkata kepadanya, ‘naiklah!’ Ia pun naik sampai kakinya berada di atas dada Rasulullah. Kemudian, Rasulullah berkata kepadanya, ‘Buka mulutmu!’ Lalu, Rasulullah menciumnya sambil berdoa, ‘Ya Allah cintailah dia. Sesungguhnya aku mencintainya.’” (HR. Bukhari)<br />
*4 Tahun ke Atas<br />
Kita sebagai AYAH HARUS SERING MENGAJAK ANAK BERAKTIVITAS DI LUAR RUMAH ketika ia berusia empat tahun, baik untuk shalat berjamaah maupun bersilaturahim. Hal itu sangat baik untuk menumbuhkan jiwa sosialnya. Ia akan meneladani nilai-nilai yang terlihat dari ayahnya saat berinteraksi. <br />
(Berhubung lagi males “mikir” saya nyalin dari buku “Rumahku Madrasah Pertamaku” karya DR. Khalid Ahmad Syantut halaman 18-19)<br />
Aini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-60920584389987175172019-02-05T18:20:00.001-08:002019-02-05T18:20:13.859-08:00MEMBERI UANG PADA ANAK, BOLEHKAH? Ayah dan Bunda, mungkin banyak di antara kita yang melakukan kesalahan tanpa sadar ketika mendidik buah hati. Salah satunya adalah mendidik anak mencintai uang atau memberinya uang dengan cara yang sangat mudah tanpa usaha dan lelah. Sehingga ketika dewasa, ia tidak memahami nilai uang tersebut. Ia pun akan menggunakan untuk hal-hal yang tidak penting. Jika uangnya menipis, ia akan mendapatkannya lagi dengan cara apa pun, tidak peduli halal atau haram. <br />
Nah, selain kesalahan di atas, ada juga kesalahan-kesalahan yang mungkin pernah kita lakukan. Misalnya: <br />
1. MEMBERI UANG SAKU HARIAN/MINGGUAN/BULANAN UNTUK ANAK KECIL. Jika telat diberikan, anak akan menagih seakan itu adalah haknya. <br />
2. MEMBERI UANG JIKA ANAK MARAH ATAU SEDIH. Dengan melakukannya, kita seakan-akan membeli kesenangan anak dengan uang. <br />
3. MENERIMA UANG SETIAP KALI ADA SAUDARA YANG BERKUNJUNG. Termasuk budaya angpau yang diberikan saat Hari Raya. Karena menjadi kebiasaan rutin dan tanpa diberi pemahaman, anak akan selalu menantikannya. Bahkan, ada juga yang tanpa malu memintanya. <br />
<br />
Sebagian besar uang tersebut digunakan buah hati untuk membeli permen atau jajanan di pinggir jalan yang bisa membahayakan kesehatan. Tapi, efek bahaya tersebut tidak seberapa dibanding dengan bahaya psikologi dan bahaya moral yang akan dialaminya. Di antaranya adalah sebagai berikut: <br />
- BUAH HATI MENJADI TERBIASA MENDAPATKAN UANG SECARA MUDAH TANPA USAHA DAN LELAH. Padahal, sifat dasar manusia adalah gampang membuang sesuatu yang didapatkan dengan mudah. Berlaku sebaliknya. Oleh karena itu, anak akan cenderung menggunakan uangnya untuk hal yang tidak manfaat. Ia pun dengan cepat menghabiskannya. Jadi, ia sudah terbiasa boros sejak kecil. <br />
- BUAH HATI AKAN MELIHAT UANG SEBAGAI KEHORMATAN. Ia akan menghormati atau menyukai orang-orang yang memberinya uang. Dengan bahasa yag lebih lugas, ia terbiasa menjual harga dirinya sejak kecil demi uang. <br />
- Ketika beranjak dewasa dan sumber pemasukan keuangannya berkurang, tidak menutup kemungkinan ANAK AKAN MENCARI SOLUSI DENGAN CARA MENCURI, entah dari orang tuanya, kakak-kakaknya, atau teman-temannya. <br />
<br />
Jadi, ini adalah masalah yang sangat penting. Ayah dan Bunda harus benar-benar bijaksana dan bertindak atas dasar ilmu ketika mendidik buah hati ketika berkaitan dengan uang. Jangan sampai nilai dan kehormatan buah hati Ayah dan Bundda rusak karena pola pendidikan yang salah. Na’udzubillah. <br />
<br />
(Diambil dari Buku “Rumahku Madrasah Pertamaku” karya DR. Khalid Ahmad Syantut Halaman 122-123)Aini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-58828179427854091832019-01-31T09:44:00.002-08:002019-01-31T09:44:26.751-08:00TIPS MENGGUNAKAN BUKU BERKERTAS TIPIS<br />
Hai, Buk... kaliankah yang sedang berkeinginan agar si kecil tidak mudah merobek buku-buku tipis yang jenis kertasnya tipis? Kalo iya, yuk, simak pengalamanku selama sekitar 2,5 tahun ini bergelut dengan jenis buku yang harganya ramah di kantong itu. Tapi, sebelumya saya mau cerita dulu yaa. Yang sudah bosen boleh berhenti sampai sini, tapi sayang ga sih, bukannya buibuk tipe orang yang pantang menghentikan sesuatu yang telah kita mulai sebelum kelar? Wkwkwkwwk. Berangkat dari kondisi kantong yang masih pas-pasan sejak Rafif (2,5 th) bayi saya sudah mengenalkan buku-buku tipis. Hehe karena saat itu masih beraat sekali untuk membeli buku-buku tebel atau lebih dikenal dengan boardbook yang harga satu setnya aduhai. Namun, saya juga tidak memungkiri buku-buku itu sungguh bagus isi dan kondisi fisiknya. Tahan lama jugak. Ingin hanyalah ingin, daripada saya stress menuntut diri untuk memiliki buku-buku bergengsi itu, nekatlah saya dan suami mulai membeli buku buat Rafif demi terlahirlah generasi yang literasi sehingga ia tumbuh sebagai pemuda cerdas, bijak, dan berpengetahuan luas. Ok, kayaknya udah kepanjangan, langsung aja ya...<br />
1. Bacakan Buku Sejak Dini<br />
Bayi lho yaa... sejak si ibu sudah pulih dari sindrom melahirkan, entah itu penyesuaian waktu, proses penyembuhan, atau hal-hal lainnya. Karena yang jelas saat kita membacakan buku sepengalaman saya mood kita kudu dalam keadaan baik. Ga mungkin saat kondisi jiwa lagi kurang baik pasti ekspresi kita kurang natural, mau dibikin kayak gimana pun akhirnya si anak kurang menikmati. Ini sih pengalaman saya, karena sebagai ibu rata-rata saya pasti atau bahkan sering (astagfirullah) naik turun moodnya. <br />
2. Kenalkan Buku Bantal<br />
Satu atau dua buku cukuplah, karena buku jenis ini cukup aman untuk diruwes-ruwes bayi, ga akan sobek. Selain harganya terjangkau, kualitas dan isinya juga ok, gambar-gambarnya menarik. Pas banget buat mengajarkan anak cinta baca sejak dini. <br />
3. Izinkan Anak Menyobek Kertas<br />
Ini nih yang agak berat, tapi berhubung rak buku kami mudah dijangkau Rafif, dia kami biarkan mengeksplorasi rak buku sepuasnya. Mau diobrak abrik kayak gimana monggo, yang penting sediakan spot buku-buku berwarna di rak tersebut, nanti si anak akan tertarik ke sana dan kemudiaaaan... menyobek-nyobek kertasnya. Asalkan kita arahkan kertas yang mana yang boleh disobekin, meski aslinya sayang banget. Rafif saya sediain majalah-majalah loakan dan tabloid anak. Selain bagus untuk merangsang otak anak, si anak juga akan terlatih untuk sering berinteraksi dengan buku. Di Bagian ini kuncinya sabar dan selalu dampingin anak. Ga mungkin kan kita rela buku-buku kesayangan kita direnggut olehnya? Alhamdulillah sejauh ini buku-buku saya dan suami aman. Ya kalo hanya sobek dikit atau sampulnya dikit mah termaafkan, meskipun entah sudah berapa puluh lembar kertas yang ia sobek-sobek ahahaha. Perhatikan ya, jangan sampai kertasnya tertelan, meskipun ada mitos yang beredar kalo kita nelan kertas buku/Al-Qur’an bakal jadi pinter :D <br />
4. Ajak Anak Membaca Buku Tipis Langsung <br />
Pada bagian ini izinkan anak untuk membolak-balik sendiri. Kita juga harus mendampingi dia dan sering-sering diingatkan untuk menjaga buku tersebut. Beri alasan kenapa gaboleh merusaknya. Buku yang sebaiknya dibaca full gambar dan warna ya, Buk. <br />
5. Ikut Sertakan Anak Menyampul Buku<br />
Agar buku lebih awet dan sampulnya lebih terjaga sebaiknya diberi sampul. Ajak anak dalam aktvitas menyampul buku tersebut, sabar dikit lah kalo dia ngerecokin, tapi nanti anak akan mengerti kenapa buku disampul dan terbiasa merawat buku. Rafif senang sekali saya ikutkan di aktivitas ini. Sampul yang saya pakai jenis sampul mika tebal, belinya gulungan aja biar lebih hemat dan fleksibel dengan ukuran buku berapa pun.<br />
6. Contohi Anak Merawat Buku dengan Baik<br />
Berhubung Rafif banyak banget buku-buku tipisnya, dan namanya masih anak-anak pastilah dia sengaja atau tanpa sengaja merobek kertas, maka ketika dia melakukannya hal yang langsung saya lakukan adalah menempelnya kembali dengan lakban bening. So, kita harus sedia lakban bening di rumah. Selotif juga boleh. Sabar ya, Buk.. ntar lama-lama si anak juga bakal tobat. Ajakin dia untuk mbenerin itu buku sambil diberi interupsi biar ga hobbi nyobekin kertas penting. <br />
7. Ajak Anak ke Toko Buku<br />
Ga harus toko buku besar, yang penting si anak terbiasa jalan ke toko buku, bukan melulu di taman bermain. Kenalkan ke anak bahwa main ke toko buku juga termasuk jalan-jalan yang menyenangkan. Rafif kami ajak ke toko buku sejak dia berusia sekitar enam bulan masih dalam gendongan. Saya ajak dia ke bagian buku anak dan beri penjelasan banyak hal tentang toko buku dan buku yang kami lihat. Alhamdulillah sampai sekarang dia girang banget kalo mau diajak ke toko buku bahkan bisa ngekepin buku yang pengen banget dia beli. Beri dia kesempatan untuk memilih buku yang dia minati ya, Buk, tanpa mengenyampingkan buku yang hendak dia beli penuh edukasi dan syukur-syukur bernilai islami. Jadwalkan ya sebulan atau dua bulan sekali.<br />
8. Konsisten Membacakan Buku dan Ajak Anak Bercerita Kembali <br />
Kerja sama dengan Paksu ya, Buk, untuk rutin membacakan buku tiap hari ke anak. Minimal sepuluh menit sehari. Nanti anak akan ketagihan dan meminta kita bacain buku setiap harinya. Buku-buku yang dibacakan sebaiknya yang penuh nilai kebaikan karena dengan membacakan cerita secara tidak langsung kita sedang menasihati si anak dan diri kita sendiri. Setelah selesai membaca beri kesempatan anak bercerita kembali atau kita beri pertanyaan tentang isi buku. Ini berlaku untuk anak yang sudah bisa bicara ya, Buk. Boleh juga kalo si anak belum lancar bicara kita yang nanya dan menjawab sendiri pertanyaan. Karena otak anak tetap akan menyerap apa yang kita katakan. Sering membacakan buku juga salah satu cara melatih anak untuk lebih cepat bisa bicar, lhoo. <br />
Sekian tips dari saya, seorang ibuk beranak satu yang sedang belajar membangun cinta literasi pada anak. Semoga bermanfaat. Salam Literasi. <br />
Oh ya, yang mau berbagi pengalaman boleh lho komen buat saya belajar juga. <br />
<br />
Hikmatul Aini MaftukhahAini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-86361990812600497502017-08-04T07:01:00.002-07:002019-02-05T18:21:31.446-08:00The Real IRT #1Istirahat siang telah usai pertanda naskah di layar komputer siap untuk diotak-atik demi hasil yang indah, enak, dan menarik dibaca para penikmat buku. Namun, nyatanya fisik belum siap untuk kembali menguras energinya meski perut sudah dipenuhi dengan sebungkus ketoprak plus es teh yang segar, dan punggung pun sudah sempat berbaring memanfaatkan sisa waktu selepas shalat Zhuhur tadi. <br />
“Mungkin para ibu yang bekerja di rumah enak ya, siang-siang begini bisa tidur membersamai anak-anaknya. Tidak perlu berlelah-lelah mengumpulkan rupiah. Tugasnya hanya mengurus suami, anak, dan rumah. Puas dari tidur, tinggal memandikan anak-anak, dan persiapan menyambut suami pulang dari menjemput rezeki. Ooh, indahnya...” Sepintas pikiran tersebut keluar dalam benak saya. <br />
Lamunan tersebut lalu saya abaikan sambil membuka-buka file perusahaan yang ternyata tema kali ini mendukung pengandaian saya baru saja. Di sana dijelaskan tentang perempuan yang berkarier dari rumah. Pada dasarnya, hukum perempuan berkarier, baik dilakukan dari rumah maupun di luar rumah, adalah mubah yang artinya tidak wajib, tidak terpuji, tidak pula tercela. Namun, hukum asal ini dapat berubah mengikuti kondisi yang menyertai pekerjaan tersebut. Hukum bekerja dari rumah mengikuti hukum bekerja secara umum, yakni wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram. Masing-masing dari kelima hukum tersebut tergantung dari keterdesakan dibutuhkannya perempuan di sebuah profesi, manfaat dari jenis pekerjaan, manfaat dari hasil pekerjan, keamanan dan keselamatan, izin dari suami, dan lain sebagainya. *diambil dari buku “Muslimah Sukses Tanpa Stress” terbitan Gema Insani Press*<br />
Saya, yang kala itu memang sudah proses menuju menikah dan sudah menyiapkan surat pengunduran diri dari perusahaan semakin teguh untuk menjadi ‘penunggu’ rumah suami setelah status berubah menjadi seorang istri, terutama saat sudah dikaruniai amanah oleh Allah SWT nantinya.<br />
Singkat cerita, setelah akad nikah mengguncang langit dan saya serta suami resmi menjadi pasangan, alhamdulillah sebulan kemudian dipercaya oleh Allah SWT untuk menjadi calon orang tua, dan sekarang saatnya pembuktian lamunan saya kala itu. Benarkah apa yang saya andai-andaikan kala itu???? <br />
<br />
-Bersambung-Aini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-59227860210084835012016-11-30T02:28:00.000-08:002016-11-30T02:33:06.781-08:00Resensi Buku "Seberapa Berani Anda Membela Islam" <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcWLDzk3nC-hFBJlofaXg7NlRE0P4FhuJdfE8pGQnrkqra1NzAMD8Hs4yI1G7zjJMOaX5W3lT9eZCZAu7ciZcnEpdvqy2OZuxiuKBN4BwoZMUWqxLqr6gyPmUViTHsvpZgYoDacX4q_phF/s1600/IMG20161130161517.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcWLDzk3nC-hFBJlofaXg7NlRE0P4FhuJdfE8pGQnrkqra1NzAMD8Hs4yI1G7zjJMOaX5W3lT9eZCZAu7ciZcnEpdvqy2OZuxiuKBN4BwoZMUWqxLqr6gyPmUViTHsvpZgYoDacX4q_phF/s320/IMG20161130161517.jpg" width="240" height="320" /></a></div><br />
Judul : Seberapa Berani Anda Membela Islam<br />
Penulis : Na’im Yusuf<br />
Tebal Buku : 288 Halaman <br />
Penerbit : Maghfirah Pustaka<br />
Tahun Terbit : 2016<br />
<br />
Orang-orang yang beriman harus sadar bahwa kebaikan dan kejahatan, kebenaran dan kebatilan akan selalu bertentangan. Untuk itu, dibutuhkan orang-orang yang beriman yang menyadari posisinya. <br />
Demikianlah juga dengan keteguhan hati, jihad, dan kekuatan jiwa harus dimiliki agar kita sebagai umat Islam bisa melepaskan diri dari konspirasi yang telah dirancang untuk menghancurkan Muslim dan membasmi asas ajaran Islam dari akar-akarnya. <br />
Kemuliaan yang sebenarnya, yakni jika keberanian bersemayam dalam diri seorang Muslim, yang mana ia akan menolak kehidupan yang hina, tidak mau dilecehkan dan direndahakn dalam keadaan apa pun. <br />
Melalui buku yang berisi 13 karakter pemberani ini, penulis menguraikan dengan rinci mengenai ciri-ciri seorang pemberani, bagaimana agar menjadi pemberani, bentuk-bentuk keberanian, dan tantangan yang harus dihadapi para pemberani. <br />
Sejarah perjuangan dakwah Nabi Muhammad saw., para nabi lainnya, sahabat Rasul, serta generasi as-Salaf as-Shalih yang diuraikan oleh Na’im Yusuf selaku penulis seolah mengajak kita tamasya sejenak ke zaman ribuan tahun yang lalu menyaksikan bagaimana perjuangan mereka dalam menegakkan kebenaran dan membela Islam untuk meraih ridha Allah SWT. Serangan-serangan yang diledakkan musuh-musuh Islamlah seperti yang terjadi saat ini yang mengharuskan kaum Muslim untuk mengambil teladan dari mereka. <br />
Penggalan ayat Al-Qur’an, Hadist, dan kata-kata hikmahjuga terdapat dalam buku yang sarat hikmah ini sehingga menguatkan uraian-uraian yang dipaparkan dengan harapan pembaca termotivasi untuk istiqamah dalam kebaikan tentunya dalam rangka menjaga Islam dari orang-orang yang sengaja menodainya. <br />
Terbukti, setelah membacanya buku ini pas dibaca untuk kita yang haus akan ilmu, minim teladan, dan pesimis dengan nasib agama Islam di masa mendatang. Dengan membacanya, ghirah umat Islam kembali menyala dalam diri demi terwujudnya kemuliaan agama Islam dan hati yang menghadap kepada Allah SWT.<br />
<br />
<br />
<br />
Aini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-26014008712202038362016-11-07T04:07:00.002-08:002016-11-07T04:07:48.240-08:00Setahun Sudah Sesosok orang yang awalnya tak kukenal, lelaki asing yang awalnya bukan siapa-siapa kini menjelma menjadi orang yang paling bertanggung jawab terhadap kehidupanku; menanggungku, memenuhi kebutuhan lahir dan batinku. <br />
Dan kini, 366 hari kita menjalani cinta bersama, membangun masa depan indah keluarga kita . Sang Maha Kuasa ingin kita melesat bersama dalam suka maupun duka. Meski aku kalah telak dalam segala hal, tapi engkau selalu sabar menuntunku.<br />
Suamiku, terima kasih untuk cinta, kasih, sayang, maaf, pengertian, dan semuanya. Semoga keberkahan selalu menaungi keluarga kita. <br />
I love you more than you love me. <br />
<br />
_"Karena berkah-Nya tentu tak bisa dinilai hanya dari seberapa banyak tawa dan bahagia kita saat bersama. Karena berkah-Nya boleh jadi hadir setelah kita sama-sama berpelukan saling memaafkan, menikmati kesulitan penuh kesyukuran, juga bergenggaman dalam wujud penerimaan. Karena kita bukan hanya untuk dunia, melainkan sampai surga-Nya." (@fufuelmart)Aini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-31190731391870343332015-12-20T20:40:00.002-08:002015-12-20T20:40:35.455-08:00Pesan Dokter CintaJangan rusak kebahagiaanmu <br />
dengan rasa cemas.<br />
Jangan rusak akalmu <br />
dengan kepesimisan.<br />
Jangan rusak keberhasilanmu <br />
dengan kepongahan.<br />
Jangan rusak harimu <br />
dengan melihat hari kemarin.<br />
Kalau kamu perhatikan kondisi dirimu, kamu pasti menemukan bahwa Allah telah memberimu segala sesuatu tanpa kamu minta.<br />
Oleh karena itu, yakinlah bahwa Allah tidak akan menghalangi dirimu dari kebutuhan yang kamu inginkan, kecuali di balik keterhalangan itu ada kebaikan.<br />
Barangkali saja kamu sedang tertidur pulas, sementara pintu-pintu langit diketuk puluhan doa yang ditujukan untukmu, yang berasal dari fakir/miskin yang kamu bantu atau orang sedih yang kamu hibur, atau dari orang lewat yang kamu senyum kepadanya, atau orang orang dalam kesempitan yang kamu lapangi. Maka jangan sekali-kali memandang kecil segala perbuatan baik untuk selamanya.<br />
_Ibnu Qayyim al-JauziyahAini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-86513701427825357992015-11-11T00:13:00.001-08:002015-11-11T00:13:09.436-08:00Senyum, Yuk... “Niku mawon, Ndhuk? Sanese napa malih, mboten ngresaake jajanan?” Aiiih, seketika saya lemas mendengar kalimat yang diucapkan ibu penjual sayur depan komplek tempat tinggal kami. Saya yang sudah cukup lama tinggal di ibu kota (anggap saja Depok itu Jakarta, he) langsung senyum-senyum sendiri mendengar perkataan ibu sayur pagi kemarin. Kapan ya terakhir kali saya diperlakukan demikian oleh seorang penjual. Lima tahun tinggal di tempat bertemunya bermacam suku menjadikan adat dan budaya di sana berbeda jauh dengan tempat baru saya saat ini. Banyak sih orang halus di sana, apalagi Sunda, tapi.. tidak semua halus (hiks). Biar sudah lama tinggal di sana, tidak jarang saya masih sering bete jika dibentak atau dijudesin oleh ibu-ibu/mbak-mbak penjual apalagi kalo orang yang hanya ketemu di jalan ga sengaja nyenggol lalu ngomel-ngomel (mungkin ini yang dimaksud “Ibu kota itu keras”). Serasa masih culture shock seperti saat awal-awal saya ‘hijrah’ kala itu. <br />
“Yogyakarta, orangnya alus-alus, jangan harap bakal nemu orang cablak lagi di sana, Hik..” kata seseorang saat itu. Alus yang dimaksud mulai dari kosa kata berbahasanya lebih halus dari ngapak, suaranya lembut, dan tindak tanduknya lembah manah. Bagaikan mendarat di planet lain, apa yang dikatakan olehnya ternyata benar adanya. Orang yang ramah-ramah, anak-anak yang santun, kearifan lokal yang masih terjaga, dan yang penting harga makanan murah-murah rasanya bahagia to the max akhirnya bisa tinggal di sini—dulu sempat ingin kuliah di Jogja, tapi tidak kesampaian —dan akhirnya saya menyelipkan doa agar bisa tinggal di kota gudeg ini, emmm meskipun di pinggirannya setidaknya masuk propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menambah rasa syukur saya pada Rabb Sang penentu takdir. <br />
Sayangnya, keseharian saya yang sudah tertular cuek dengan gaya hidup sebelumnya mengharuskan saya agar melatih diri untuk lebih ramah dan selalu pasang tampang sumeh saat bertemu orang-orang. Walaupun saya asli Jawa dan sudah sedikit terlatih dengan hal demikian, tapi ternyata hal itu perlahan berkurang karena budaya metropolis yang bisa dibilang mulai merasuki jiwa yang aslinya ramah (haha). Kota kelahiran saya memang bukan tempat orang yang alus-alus (apalagi bahasanya ngapak), namun keramahan dan kesopanan masih terjaga dengan baik di sana, sehingga perlahan saya kembali seperti semula mencoba menjadi ramah dan kembali menggunakan bahasa Krama Inggil yang kualitasnya sudah abal-abal karena jarang dipraktikkan. Hanya perlu pembiasaan dan menanggalkan bahasa Indonesia sedikit demi sedikit, meskipun bahasa nasional itu masih sering keluar tanpa sengaja. <br />
Beberapa kali pertemuan yang telah saya ikuti dalam tiga minggu terakhir ini tidak mengurangi rasa kagum saya akan keistimewaan kota yang dipimpin oleh seorang sultan ini. Tidak jarang saya menemui mereka menyapa lembut orang yang baru saja kenal—termasuk saya sebagai orang baru— dengan nada anggun sembari diiringi beberapa pertanyaan khas perkenalan. Bukankah hal demikian merupakan bentuk penghargaan yang menandakan bahwa kita telah diterima dalam lingkaran mereka? <br />
Pelan tapi pasti izinkan saya untuk belajar bersama kalian, sadar atau tidak sadar saya tetap rindu kota Belimbing itu dengan segala keunikan dan macam khas yang ada di sepanjang jalan rayanya. Akhirnya, jangan bosan menjadi pendatang karena menjadi orang baru banyak tantangan dan bikin hidup kita ga monoton (kwkwkwkwk). Selanjutnya, entah takdir akan membawa saya ke mana lagi, yang penting jalani semua hal baru dan peran ini dengan baik. <br />
<br />
Aini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-15481968880352114852015-08-22T00:29:00.000-07:002015-08-22T00:29:47.135-07:00Cahaya Hikmah DwiNAAku yang harus pergi lebih dulu dari kalian. Doa terbaik mengiringi kepergianku nanti untuk kalian sahabat yang selalu ada untukku. Kalian rekan yang paling mengerti sekaligus kakak yang pandai memperlakukanku penuh cinta. Suatu saat aku akan rindu suasana ini. Suatu pagi aku akan mengenang masa menyambut mentari dalam balutan kasih dan panggilan lembut untuk menghadap-Nya bersama kalian. <br />
Keriuhan menjelang keberangkatan kita ke kantor, kebersamaan kita ke kantor, kepulangan kita dari kantor, kelezatan menikmati makan malam yang selalu ala kadarnya yang penting tidak lapar dan bahagia (ini lebay) hingga keautisan kita mengurus diri masing-masing selepas Isya adalah memori yang mungkin akan susah hilang nantinya.<br />
Ratih yang ‘gila’ sekali dengan buku dan menghabiskan waktu malamnya di kamar untuk membaca buku atau menonton film kesukaannya, siap-siap saja sepulang dari kantor tidak ada lagi teman yang membersamaimu membeli sayur dan lauk apa yang akan kalian santap untuk makan malam dan esok hari ya (nanti Mbak Dwi bakal ngegantiin aku kok). Mbak Dwi yang kreatif dan kuat banget dengan begadangnya demi orderan kerjaan dan kesetiaannya dengan perusahaan, jangan kangenin aku yang selalu mengganggu kenyenyakan tidurmu ya. Jangan mimpi bakal ngejailin aku karena aku sudah jauh darimu nanti (kalo ini sedih). <br />
Untuk kalian gadis yang selalu diusik ketenangannya oleh cucian dan setrikaan baju, kapan ya aku bisa merasakan hiruk pikuk dalam rangkaian kemalasan antri mencuci dan menyetrika lagi bersama kalian? Waktu makan malam yang biasanya kita isi dengan sharing (bahasa keren dari ngobrol) setelah aku pergi nanti bakal asik dan seru lagi ga ya? (over pede). <br />
Ratih yang rajin banget mengepel rumah dan Mbak Dwi yang hobbi banget memasak masakan yang lain dari biasanya (ex: seblak, goreng nasi, otak-otak, cilok, dll), aku titip cinta untuk Jihan ya. Kalo nanti dia main ke mes, katakan padanya bahwa aku senang sempat tinggal bersamanya meski hanya 3 bulan. Keberadaannya menjadi pelengkapku karena saat itu aku layaknya anak tengah yang memiliki seorang kakak dan seorang adik sebelum kedatangan Ratih. <br />
Oh iya, berkat Jihan juga kita ‘bisa’ masak, lho. Hikmahnya, kita jadi lebih irit dan semangat belajar memasak, meskipun alat dan bahannya terbatas. Semoga mimpi kalian (kita) selama ini untuk memiliki lemari es tercapai ya.. biar bisa memasak daging dan menyimpan sayur-sayuran agar tetap segar. Kalian masih inget kan gimana sedihnya setelah kompornya dibawa pulang oleh Jihan? Untung kalian langsung inisiatif beli lagi sehingga kita bisa menikmati lagi tumis-tumisan dan tempe goreng menu khas kita yang tiap hari gitu-gitu aja (hahahaha #bersyukur). <br />
Kenangan beberapa hari lalu tentang pecahnya gayung dan wajan yang mengeluarkan asap karena kecerobohanku, bisa jadi akan menjadi cerita yang membikin perut kita kaku karena tertawa terpingkal memutar kenangan kejadian itu. Entah kenapa setiap hal yang terjadi setiap harinya selalu menjadi hal unik yang menghibur teman-teman di kantor. Mereka saja tertawa apalagi kita yang menjalaninya? (hahahahaa). <br />
Masih ingat dengan kejadian Jum’at siang lalu yang kita batuk-batuk karena cilok ‘ranjau’ yang kalian bikin? Semoga itu awal sukses usaha kalian ya (Eits, jangan lupa cantumkan namaku dalam sejarah kesuksesan kalian nantinya, hehe). <br />
Anyway, nanti sering kabar-kabar ya terutama kalau adek kecil yang di perumahan udah ga pernah nangis pagi, siang, sore, atau malem. Kasih tahu juga misal di sekitar perumahan sudah mudah ditemukan penjual sayuran dan Alfamart sehingga tidak perlu jauh-jauh lagi kalo mau hangout (maksudnya: beli sayur, bumbu, ke ATM, atau kebutuhan sehari-hari).<br />
Last but not least, terima kasih untuk penerimaannya, perhatiannya, pengertiannya, kasih sayangnya, keusilannya, kebaikannya, kerja samanya, dan lain-lainnya yang ga bisa kusebut satu-satu tentunya. <br />
Kalian istimewa… doa yang baik-baik untuk kalian. Ingat aku dalam setiap doa rabithah kalian yaa. Maaf untuk lisan yang tak terkendali dan sikap yang kurang mengenakan selama kita bersama. Bersyukur diberi kesempatan hidup bersama kalian. Keep contact yaaa… Aku sayang kalian karena Allah. <br />
<br />
Sesungguhnya Engkau tahu<br />
Bahwa hati ini telah berpadu<br />
Berhimpun dalam naungan cinta-Mu<br />
Bertemu dalam ketaatan<br />
Bersatu dalam perjuangan<br />
Menegakkan syari`at dalam kehidupan<br />
<br />
Kuatkanlah ikatannya<br />
Kekalkanlah cintanya<br />
Tunjukilah jalan-jalannya<br />
Terangilah dengan cahaya-Mu<br />
Yang tiada pernah padam<br />
Ya Rabbi bimbinglah kami<br />
<br />
Lapangkanlah dada kami<br />
Dengan karunia iman<br />
Dan indahnya tawakal pada-Mu<br />
Hidupkan dengan ma'rifat-Mu<br />
Matikan dalam syahid di jalan-Mu<br />
Engkaulah pelindung dan pembela. <br />
<br />
*Rabithah-Izzatul Islam <br />
<br />
(Tulisan ini sengaja ditulis untuk kalian dan memenuhi permintaan kalian, ‘teman hidup’; Mbak DwiNA dan Ratih Cahaya sebagai bentuk perpisahan kami. Fiuuuuh, akhirnya bisa selesai juga meskipun di jam kerja (Ups…), Sabtu, 22 Agustus 2015 pkl. 14.25)<br />
<br />
Aini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-31890145668751699252015-08-20T00:23:00.003-07:002015-08-20T00:23:55.913-07:00Doa Pagi Allah, jadikan ikhlasku bagai susu. Tak campur kotoran, tak disusup darah. Murni, bergizi, menguati. Langit ridha, bumi terilhami.<br />
Allah, jadikan dosa mendekatkanku pada-Mu dengan taubat nashuha. Jadikan ibadah tak menjauhkanku dari-Mu gara-gara membangga.<br />
Allah, untuk tanah nan gersang jadikan aku embun pada paginya, awan teduh bagi siangnya, dan rembulan menghias malamnya.<br />
Allah, jika aku harus berteman khawatir, jadikan ia dzikirku mengingat-Mu.<br />
Allah, jika aku harus berteman rasa takut, jadikan ia penghalang dari mendurhakai-Mu.<br />
Allah, jika aku harus berkawan gelisah, jadikan ia titik mula amal-amal saleh menjemput keajaiban menenangkan.<br />
Allah, jadikan semua gejolak di dalam hatiku mengantarku mendekat pada ridha dan surga-Mu.<br />
Allah, berkahi tiap kata yang mengalir dari ujung jemari ini menebar kebaikan, mencantikkan kebenaran, menggerakkan perbaikan.<br />
Allah, luruskanlah lisanku dalam kebenaran, indahkan tuturku dengan kesantunan, jadikan yang mendengar terbimbingkan.<br />
Allah, ilhamkan kebajikan di tiap huruf yang terucap, lahirkan amal tuk setiap kata yang terbicara, alirkan pahala tiada putusnya.<br />
Allah, jangan henti rindu pada Nabi-Mu menyala syahdu agar akhlak teladannya merembesi tingkahku.<br />
Allah, jangan henti gelegak neraka menyergap menggiriskan di tiap hasrat nista dan goda kemaksiatan.<br />
Allah, jangan henti baying surga-Mu melekati mata, di tiap niat dan kesempatan amal saleh nan terbuka.<br />
Allah, jangan henti keesaan-Mu terteguh di jiwaku, sebab kuasa dan rezeki-Mu juga tak sedetik pun berpisah dariku.<br />
Allah, jangan henti bimbingmu-Mu menuntunku, selama jantung berdenyut selalu, semasih Kau hembuskan napas dalam paru.<br />
Allah, jangan henti kasih-Mu mengguyuriku, hingga santun budiku menebar rasa sayang, bahkan membalik penentang jadi pejuang.<br />
Allah, jangan henti keagungan-Mu tertaut dalam nyali, hingga kuhadapi segala yang aniaya dengan gagah dan berani.<br />
Allah, jangan henti kemuliaan-Mu menyusupi syaraf-syarafku hingga tiap ilmu jadi amal, tiap hasrat baik jadi akhlak terlaku.<br />
Allah, jangan henti penjagaan-Mu mengarus dalam darahku hingga setan tak beroleh tempat dalam alirannya menderu.<br />
Allah, jangan henti rasa malu pada-Mu menyumsum di tulangku, mengurat di ototku hingga semua gerak dalam ridha-Mu.<br />
Allah, jangan henti keindahan-Mu mengilhamkan senyum dan cerah di wajahku, agar pergaulanku semanis madu.<br />
Allah, jangan henti kebenaran-Mu tertambat di akal dan lisanku, terpancar dalam sikap, terjuang di tiap kalimat.<br />
Allah, jangan henti nama-Mu menyapa hati dan jiwa, dengan gigil takut, gerisik harap, dan getar cinta.<br />
Aamiin. <br />
<br />
By: Salim A. FillahAini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-27178623867341581372015-08-20T00:13:00.002-07:002015-08-20T00:13:44.740-07:00Sepuluh Filosofi Jawa1. Urip Iku Urup<br />
(Hidup itu nyala. Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik). <br />
2. Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro<br />
(Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan, serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).<br />
3. Suro Diro Joyo Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti<br />
(Segala sifat keras hati, picik, angkara murka hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati, dan sabar). <br />
4. Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpa Bondho<br />
(Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan; Kaya tanpa didasari kebendaan).<br />
5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan<br />
(Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).<br />
6. Ojo Gumunan, Ojo Getunan, ojo Kagetan, ojo Aleman<br />
(Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja).<br />
7. Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan, lan Kemareman<br />
(Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan, dan kepuasan duniawi).<br />
8. Ojo Kuminter Mundak Keblinger, Ojo Cidra Mundak Cilaka<br />
(Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka).<br />
9. Ojo Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo<br />
(Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berpikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).<br />
10. Ojo Adigang, Adigung, Adiguno<br />
(Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti)<br />
<br />
*Pelajaran dari Sunan Kalijaga<br />
Aini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-633306137501544072015-08-13T21:52:00.000-07:002015-08-13T21:52:13.403-07:00Bermalam di SurgaBuku Bermalam di Surga ini merupakan salah satu usaha dari seorang saleh untuk mengingatkan kita tentang siapa kita dan ke mana tujuan hidup kita sebenarnya. Perenungan-perenungan yang menggugah keimanan, kisah para salafus shalih yang menggetarkan, serta nasihat-nasihat singkat dan menyentak kesadaran yang tertuang dalam buku ini mampu menyegarkan kembali iman kita yang mungkin mulai terpikat dengan dunia. <br />
Pembahasan-pembahasan yang singkat dan langsung menghujam pada inti dalam setiap bab menjadi pilihan penulis dengan harapan setiap Muslim, khususnya yang memiliki waktu sempit, dapat membaca dan memetik hikmah dari buku ini meskipun hanya sempat membaca satu atau dua halaman setiap malamnya. <br />
Buku ini berisi 182 pokok bahasan dan setiap bahasan hanya terdiri dari 2-4 halaman saja. Berikut beberapa di antara judul-judul pokok bahasan dalam buku ini.<br />
1.Apakah Kamu Ingin Sukses<br />
2.Kebaikan Menyelamatkan dari Neraka<br />
3.Dosa yang Diangkat dan Dosa yang Menghinakan<br />
4.Siapa yang Mau Membeli Air Matamu<br />
5.Jangan Menyerah<br />
6.Kelezatan Akan Sirna dan Dosa Akan Tetap<br />
7.Surga Memanggil Kalian<br />
8.Obat yang Tidak Ada Penyakitnya<br />
9.Tinggalkan Rasa Cemas<br />
10.Apakah Kamu Orang Penting<br />
11.Pemuda Pembuka Kota Yatsrib<br />
12.Jiwa yang Tenang<br />
Harapan penulis, juga kami, kita bisa menghabiskan waktu malam-malam yang penuh berkah bersama keluarga untuk berdiskusi, berbagi, dan mengambil setiap hikmah dari kisah buku ini. Semoga majelis ilmu yang kita ciptakan di dalam rumah menghadirkan generasi-generasi yang mencintai Allah dan Allah pun mencintai mereka dan mengumpulkan seluruh anggota keluarga kelak di taman surga. <br />
<br />
<br />
Back Cover: <br />
Surga adalah tempat terakhir yang menjadi tujuan setiap Muslim. Untuk meraihnya tentu dibutuhkan bekal yang cukup, baik dari segi iman, Islam, maupun akhlak. Dalam menyiapkan bekal, terkadang kita lupa dan terlalu terlena dengan keriuhan dunia. Oleh karena itu, tak salah kiranya jika kita senantiasa membuka hati dan pikiran untuk diingatkan.<br />
Buku Bermalam di Surga ini merupakan salah satu usaha dari seorang saleh untuk mengingatkan kita tentang siapa kita dan ke mana tujuan hidup kita sebenarnya. Perenungan-perenungan yang menggugah keimanan, kisah para salafus shalih yang menggetarkan, serta nasihat-nasihat singkat dan menyentak kesadaran yang tertuang dalam buku ini mampu menyegarkan kembali iman kita yang mungkin mulai terpikat dengan dunia. <br />
Pembahasan-pembahasan yang singkat dan langsung menghujam pada inti dalam setiap bab menjadi pilihan penulis dengan harapan setiap Muslim, khususnya yang memiliki waktu sempit, dapat membaca dan memetik hikmah dari buku ini meskipun hanya sempat membaca satu atau dua halaman setiap malamnya. <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPEzOPeYz4G80FZMeG2kxNHWgz4RksA2akyFh749zmRqfZI_dwN2w0Vz5G7N9gN4rVh2teUbjTNykv-5JEHxvtpGJNsKLRSu2NDtti-W1D638EbMTaMbYcD0lEZihLKdh735G8Mok2hNIS/s1600/BermalamdiSurga.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPEzOPeYz4G80FZMeG2kxNHWgz4RksA2akyFh749zmRqfZI_dwN2w0Vz5G7N9gN4rVh2teUbjTNykv-5JEHxvtpGJNsKLRSu2NDtti-W1D638EbMTaMbYcD0lEZihLKdh735G8Mok2hNIS/s320/BermalamdiSurga.png" /></a></div>Aini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-50417576357197896132015-08-13T21:44:00.000-07:002015-08-13T21:44:16.128-07:00Ghirah-Cemburu karena Allah Ghirah bukan hanya milik orang Islam yang sering dicap fanatik oleh bangsa Barat karena kebertahanannya dalam menjaga muruah pada diri, keluarga, maupun agamanya. Namun, ghirah atau syaraf (Arab) juga milik setiap jiwa manusia, bahkan masing-masing daerah atau negara memiliki istilah sendiri untuk menyebutnya. Ghirah juga milik Mahatma Gandhi—yang terkenal berpemahaman luas dan berprikemanusiaan tinggi—yang sampai bersedia melakukan apa saja untuk mencegah adik Yawaharlal Nehru, Viyaya Lakshmi Pandit, dan anaknya, Motial Gandhi, keluar dari agama Hindu. <br />
Ghirah atau cemburu ada dua macam, yakni terhadap perempuan dan agama. Jika adik perempuanmu diganggu orang lain, lalu orang itu kamu pukul, pertanda padamu masih ada ghirah. Jika agamamu, nabimu, dan kitabmu dihina, kamu berdiam diri saja, jelaslah ghirah telah hilang dari dirimu. <br />
Jika ghirah atau siri—dalam bahasa orang Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja—tidak dimiliki lagi oleh bangsa Indonesia, niscaya bangsa ini akan mudah dijajah oleh asing dalam segala sisi. Jika ghirah telah hilang dari hati, gantinya hanya satu, yaitu kain kafan tiga lapis. Sebab, kehilangan ghirah sama dengan mati! <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUjJrEyjbPWLacN8c0WY7dKQxFKsaIugImij6v0G8yCG3kJYMUrq9PIEaK2ajoRnI7nVeKt5Vs9hK9vHQbZ0aw4w1C8lKATuSkuYgl-4YA9ISZCfd95tkyfO7j2ksifVYRRoMXuYAbRDLy/s1600/Ghirah1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUjJrEyjbPWLacN8c0WY7dKQxFKsaIugImij6v0G8yCG3kJYMUrq9PIEaK2ajoRnI7nVeKt5Vs9hK9vHQbZ0aw4w1C8lKATuSkuYgl-4YA9ISZCfd95tkyfO7j2ksifVYRRoMXuYAbRDLy/s320/Ghirah1.png" /></a></div><br />
Modernisasi dan westernisasi adalah dua istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Keduanya adalah pintu masuk dari al-ghazwul fikri yang ingin mengubah cara berpikir umat Islam dari dasarnya dan menjauhkan umat Islam dari ajaran agamanya. Semua yang datang dari Barat ditiru agar dibilang modern dan tidak ketinggalan zaman. Pakaian perempuan yang diselubungi dengan kain sarung warna-warni kini tidak ada lagi, hanya tinggal sejarah, bahkan di seluruh Indonesia datang zaman transisi. Semua berlomba mengikuti budaya Barat. Para pemuda pun berani mendekati perempuan karena ada tanda mau didekati. <br />
Keberanian dalam mempertahankan muru`ah untuk mem¬bela malu terhadap agama dan perempuan kian lama kian berkurang. Bahkan, mungkin kian lama kian habis, hanya tinggal cerita saja. Penyebab orang-orang tidak berani lagi memper¬tahankan muru`ah saat saudara perempuan mereka diganggu orang lain adalah karena diri mereka sendiri pun telah mengganggu saudara perempuan orang lain.<br />
Beberapa contoh di atas secara eksplisit diangkat oleh Buya Hamka dalam tulisan beliau yang bertema ghirah (cemburu). Menurutnya, dengan ghirah-lah dakwah Islam akan tetap hidup. Dengan ghirah pula kehormatan seorang perempuan akan terjaga. Jika ada pihak yang secara sengaja berusaha mengganggu keduanya (agama dan perempuan), ghirah kita harus mendorong untuk berbuat sesuatu. <br />
Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) hadir kembali dengan buku berjudul Ghirah: Cemburu karena Allah. Karyanya ini merupakan salah satu dari sekian banyak karya terbaiknya yang mengkaji fenomena-fenomena sosial yang terjadi di Indonesia, khususnya yang berkaitan erat dengan nilai-nilai Islam. <br />
Dalam buku yang terdiri dari tiga bahasan ini—Ghirah, al-Ghazwul Fikri, dan Siri—beliau berpesan, “Dan apabila ghirah telah tak ada lagi, ucapkanlah takbir empat kali ke dalam tubuh umat Islam itu. Kocongkan kain kafannya, lalu masukkan ke dalam keranda dan antarkan ke kuburan.” <br />
Semoga buku ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca, dan memiliki nilai di sisi Allah SWT. Tidak ada manusia yang luput dari kesalahan, Allahlah Yang Mahabenar dan Pemilik Kebenaran. Selamat membaca <br />
<br />
Aini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-34791716730699158602015-08-13T21:38:00.000-07:002015-08-13T21:38:21.907-07:00Jejak-Jejak Cinta Ketidakharmonisan kehidupan rumah tangga sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari karena beberapa hal. Masalah yang paling mendasar adalah krisis akhlak dalam diri setiap pasangan yang memengaruhi cara mereka berkomunikasi dan menjalani peran sebagai suami atau istri sebagaimana mestinya. Searah atau tidaknya tujuan awal menikah juga nantinya akan memengaruhi kebahagiaan rumah tangga. <br />
Padahal, kata orang menanti jodoh adalah seperti menanti sebuah angkutan umum yang belum jelas kapan tibanya dan bagaimana kondisinya. Demikianlah dalam cinta dan pernikahan. Mungkin tak pernah ada lelaki atau perempuan sempurna yang hadir dalam hidup kita. Semua serba penuh dengan kekurangan. Namun, selama arahnya sama dengan yang kita tuju, lebih pantas untuk kita nikahi daripada menikahi orang yang tampak sempurna tetapi kenyataannya membawa kita pada arah yang salah. Apa yang menjadi kekurangannya biarlah kita perbaiki bersama sepanjang perjalanan cinta dan pernikahan kita. Kelak yang membahagiakan kita, manakala cinta menepikan kita pada dermaga yang kita tuju. <br />
Mesin utama pernikahan adalah imam dan makmum, yakni manakala laki-laki mampu menjalankan fungsi sebagai imam dengan baik dan perempuan bersedia menjadi makmum yang baik. Menariknya, mesin ini juga menguras perasaan layaknya imam yang harus tenggang rasa terhadap makmumnya saat memimpin shalat berjamaah dengan tidak memaksakan membaca bacaan yang panjang saat melihat makmumnya kepayahan. Demikian imam dalam keluarga, ia tak bisa pergi sendirian tanpa tenggang rasa dengan mereka yang dipimpinnya hingga tercapai tujuan awalnya, yakni menggapai cinta sesuai apa yang dikehendaki oleh Sang Maha Pemilik Cinta. <br />
Semua yang terangkum di atas adalah inti dari buku Jejak-Jejak Cinta karya Tony Raharjo ini yang merupakan rangkuman dari materi-materi dan tanya jawab yang disampaikan oleh penulis dalam acara Inspirasi Keluarga di Radio MQFM yang penulis asuh. Melalui untaian kata yang mengalir dan indah, dibatasi oleh bab-bab untuk membedakan tema, penulis berbagi kepada setiap kita yang ingin hidup dengan cinta yang membaikkan di hadapan-Nya; yang ingin membangun bahtera rumah tangga dan masih khawatir akan kerikil-kerikil tajam yang nantinya mungkin akan ditemui; yang ingin rumah tangga yang telah dijalani berlanjut ke surga; dan yang ingin buah hati mereka tumbuh menjadi pribadi penuh cinta—cinta terhadap Allah dan rasul, Islam, dan orang tua—dengan harapan setiap kita selalu mendapatkan cinta-Nya. <br />
<br />
*****Ayo, segera miliki bukunya di toko buku favorit anda :)<br />
Bagi yang penasaran dengan sinopsis di bagian sampul belakang, bisa lanjut membaca postingan saya di bawah ini<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNWX0hZmFMe7MYucgHJS7PkzTBZx09lPOTjdM6bsCmu2XaKfcquRaKRtF2ztBjHiM6wp-J4DTXdWIhMFgCh3tHGL9PZdhWfitRNyIeA1lpIQ6rt9UN-jF5u9sYe5vEuHF1qsNwSFVRB_Nt/s1600/jejak-jejakcinta.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNWX0hZmFMe7MYucgHJS7PkzTBZx09lPOTjdM6bsCmu2XaKfcquRaKRtF2ztBjHiM6wp-J4DTXdWIhMFgCh3tHGL9PZdhWfitRNyIeA1lpIQ6rt9UN-jF5u9sYe5vEuHF1qsNwSFVRB_Nt/s320/jejak-jejakcinta.png" /></a></div>: <br />
<br />
Bagi setiap lelaki yang menjadi seorang ayah, adzan adalah jejak cinta yang pertama kali ia goreskan bagi hati dan jiwa anaknya. Semakin bertumbuh sesosok manusia, semakin banyak jejak cinta yang tertoreh dan ditorehkan dalam hidupnya—termasuk saat seseorang menanti pendamping dan menjalani kehidupan berumah tangga yang berhias kematangan cinta.<br />
Jejak cinta dalam episode-episode hidup manusia tersebut akan dibahas dalam buku ini beserta tips-tips menghadapi tragedi-tragedi di dalamnya. Kisah yang menginspirasi dari Rasulullah saw., sahabat, dan tokoh-tokoh lainnya juga melengkapi wawasan kita tentang bagaimana semestinya kita menumbuhkan cinta, memilah dan memilih, dan menyadari cinta yang berawal dari kebaikan dan berujung pada kesetiaan, baik kepada pasangan, orang tua, maupun anak nantinya. <br />
Jejak-jejak Cinta memang layak dibaca oleh setiap jiwa yang terikat pada cinta dan berusaha mengikuti jalan cinta-Nya menuju arah yang baik sesuai apa yang dikehendaki oleh Sang Maha Pemberi Cinta. <br />
Selamat membaca. <br />
<br />
Aini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-84430080566785389622015-07-31T07:54:00.000-07:002015-07-31T14:42:36.544-07:00Rintik Kerapuhan Banyak hal yang (sebenarnya) ingin aku ceritakan di sini, meski peristiwa ini tidak lebih dari 25 menit saja. Diawali dari dering telepon yang berbunyi dan suara seorang laki-laki selama 1 minggu ini tak kudengar kabarnya, ternyata malam ini dia menyapaku dengan suara yang sangat pelan dan terbayang kelemahan pada dirinya. Pertama kali mendengar sapaannya pun aku langsung bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya saat ini ia rasakan. Ia yang sejak kecil selalu menjadi laki-laki yang gagah dan lantang dalam suara, kini malam ini jauh dari biasanya. Dalam sekejap aku merindu cercaan menyentaknya kepadaku, nasihat yang tanpa basa dan basi ketika aku berbuat salah, dan suruhan yang kadang membuatku kesal, tapi justru sangat kurindukan kehadirannya malam ini. Keberadaannya yang tak dekat membuatku ingin menghempas dalam sapaan lembut tubuhnya wajarnya seorang adik yang lama tak jumpa dengan kakaknya. Suara yang lemah dan desahan nafas yang semakin lama memelan semakin membikin hati ini teriris. Apa yang kamu rasakan, Mas? Aku di sini ada untukmu. Dua puluh dua tahun aku mengenalmu, hanya malam ini kamu yang pantang untuk terlihat jatuh di depan adikmu kini malah kamu tunjukkan. Kamu pernah bilang bahwa saat ini sudah tidak ada yang memercayaimu, tapi tidak demikian denganku. Baik-buruk, terang-kelam, suka-duka, suram-ceria masa lalumu, aku tetap adikmu yang selalu ada untukmu. Bukankah kamu adalah sosok yang banyak memberi asupan apa pun kepadaku? Hanya doa yang bisa aku berikan sebagai balasan atas apa yang kamu berikan untukku. Semoga ribuan pintu terbuka untuk memudahkan jalanmu. Be strong, Brother... Let me give my best support to you. <br />
<br />
Depok, 31 Juli 2015 pkl. 21.49 (di bawah sinar blue moon)<br />
<br />
Aku yang kini merindu kegagahanmu :')<br />
<br />
*Rabb, jaga dia, titip dia, semoga istiqamah selalu membersamainyaAini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-82254711511049967812015-06-26T18:54:00.004-07:002015-06-26T19:51:22.723-07:00Terima kasih, JasminePondok Jasmine: Tentang 3 tahun, tentang Marina teman suka duka mulai dari asrama dulu (bahkan sejak kelas X) tentang Ai si tangan kreatif yang selalu menolong kemampuanku berbahasa Arab dan pelampiasan kekesalanku, tentang si kembar Ina Inta dan Pepeb Nikur yang selalu menjadi pelarian kalo lagi penat di kamar, tentang Mbak El dan Nia teman satu jurusan yang kalo udah ngumpul entah sampai kapan akan berakhir obrolan kami, tentang Cita yang kayak penghuni Jasmine karena seriiing banget berkunjung (ngerjain tugas, curhat, nemenin aku, santai-santai, dll) tentang skripsi dan tentunya ada kisah Fitri dan para anak bimbingannya Pak ***z**, tentang Nabila penghuni tidak menetap yang langganan makanan delivery Pak Lu'lu, tentang Meita anak kampus tetangga yang udah kayak adek sendiri, dan yang jelas di Jasmine seakan-akan hanya memiliki tetangga yang berprofesi sebagai "tukang": Ibu-ibu penjual nasi belakang yang makanannya selalu fresh, aa warkop yang siap dibrisikin setiap kedatangan kami segerombolan, bapak penjual makanan yang murahnya ga ketulungan, abang2 warung kelontong, ibu-ibu penjual pulsa, dan muadzin masjid yang satu tembok dengan dinding kos. Panggilan (lewat sms/wa karena aku ga mau teman2 teriak2) khas yang sampe sekarang masih bikin kangen kalo temen dateng, "Hik, aku udah di bawah / Hik, depan gerbang/ Hik, tolong bukain gerbangnya ya/ Aku otw dr kost, Hik, 5 menit lagi sampai. Stay depan gerbang ya.. atau Hikmaaaaaaa kamu di mana? Aku udah sampai drtd. Aku telpon ga diangkat. Kamu tidur? Hikmaaaaa." Anyway, aku kangen ngumpul diserbu kalian (cewek2 Arab) dalam rangka sekadar ngumpul-ngumpul saja sambil sesekali ngerjain tugas (alibi ngegosip emak-emak). Kapan kita tidur sempit-sempitan lagi?? Kapan lagi aku bisa menegur kalian dengan teguran, "Jangan kenceng2, udah jam12 malem, yang lain kebrisikan. Nanti kalian diusir." Hahahaha<br />
Terima kasih, Jasmine... kalo bukan karena rutinitas mungkin aku masih betah jika harus menghuni kamar yang kata teman-teman "lain dari yang lain" :p<br />
Terakhir, semoga bapak dan ibu kost beserta Io' putra mereka selalu sehat dalam lindungan-Nya :')<br />
<br />
Cc: Rida, Ely, Banan, Uci, Syara, Siro, Opi, Erika, Kunie, Riri, Nidya, Elma, Umi, dan siapa pun (ga selesai2 ngetiknya) yang sudah pernah maen ke Jasmine :) Terima kasih untuk kaliaaaaaaan.<br />
<br />
Ditulis pada 27 Juni 2015 di kamarnya Marina, Pondok Jasmine (Jl. Margonda Raya Gg. Al-furqon No. 22 Rt.04 Rw.05 Pondok Cina, Beji, Depok, 16434)<br />
Fiuuuh masih inget dengan alamatnya. <br />
*dalam rangka nostalgia, eh napak tilas dingAini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-89601771820771703462015-06-11T03:38:00.000-07:002015-06-11T03:38:04.053-07:00Goresan SenjaKetika hatiku berlabuh, ku sadar fisikmu semakin lama semakin tak indah, tapi ku yakin cintamu semakin lama akan semakin bertumbuh, terus tumbuh hingga berbuah, dan itu yg membuatmu semakin indah, dan melebihi keindahan fisikmu.<br />
<br />
wahai belahan jiwa, aku tahu kelak akan ada sulit saat mendampingiku, tapi bukankan sulit itu yg akan semakin kuat mengikat hati kita.Aini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-47211536882911938272015-06-02T17:29:00.001-07:002015-06-02T18:20:03.814-07:00Sejuta Warna CintaKetika cinta bersaksi atas dua insan yang saling membangun cinta, beragam warna dan cerita menghiasi lembar hidup keduanya.<br />
<br />
Saat hari pertama aku bersamanya, dia genggam erat jemariku, dia tatap lekat kedua mataku, tanpa kata, tanpa seikat bunga juga tanpa puisi. Itulah ekpresi cintanya kepadaku, dia yang telah memilihku, ekspresi sederhana, bahkan bagi sebagian orang mungkin tiada makna, namun bagiku itu istimewa, karena seperti itulah dia.<br />
<br />
Saat hari pertama aku bersamanya, dia berikan aku setangkai bunga, sebait puisi yang dia ciptakan sendiri, tak lupa lantunan sebuah lagu nan romantis dia hadiahkan sebagai pelengkap ekspresi cintanya. Jangan tanya bagaimana perasaanku, Aku sangat bahagia, bahkan aku ingin dia melakukannya setiap hari untukku, seperti itulah dia yang telah memilihku, dia istimewa.<br />
<br />
Saat hari pertama aku bersamanya, dia sangat pemalu, bahasa tubuhnya kaku, senyum pun jarang terhias dari bibirnya. Tapi diam-diam dia memperhatikanku. Meskipun aku berharap dia merengkuh pundakku dan membisikkan seuntai puisi di telingaku, namun seperti itu saja sudah cukup bahagia buatku, itulah dia yang memilihku, dia istimewa.<br />
<br />
Saat hari pertama aku bersamanya, dia terlihat salah tingkah, dia kadang menggandeng tanganku, merengkuh pundakku, membisikkan sesuatu di telingaku, bahkan dia juga mencubit pipiku. Aku sebenarnya malu, tingkah laku kami disaksikan banyak orang yang datang waktu itu. Aku hanya terdiam saja, hanya rona merah wajaku yang terlihat. Itulah dia, dia yang telah memilihku, dia istimewa.<br />
<br />
Saat hari pertama aku bersamanya, dia menyediakan beragam makanan di belakang tempat duduk kami. Di kala senggang dia menyempatkan diri untuk menyuapiku, dan dia memohon dengan sangat agar aku bersedia membuka mulutku. Entah sudah berapa jenis makanan yang aku rasakan, tetap saja dia terus menyuapiku. Itulah dia, dia yang memilihku, dia istimewa.<br />
<br />
Saat hari pertama aku bersamanya, beberapa kali cincin pemberiannya terjatuh saat dia berusaha memasukkannya di jemariku. Aku lihat tangannya bergetar dan keringatnya berkucuran. Akhirnya cincin itu berhasil menghiasi jemariku, setelah dibantu ibunya, tapi aku tetap bahagia, itulah dia yang memilihku, dia istimewa.<br />
<br />
<br />
Apa pun ekpresinya di hari pertama saat bersamaku, semuanya sangat indah dan membahagiakan. Aku jadi tahu siapa dirinya dan bagaimana ekpresi cintanya di hari pertama bersamaku. Aku takkan bisa melupakan hingga diriku menua bersamanya.<br />
<br />
Setelah hari itu, Aku meminta dia untuk terus mencintaiku. Meminta ekpresi cintanya untuk tak lelah menuntunku pada ketaatan pada-Nya, membangunkanku untuk turut dalam tahajjud bersamanya, selalu sabar atas segala kekuranganku, tak henti menasihatiku dalam kebaikan, dan berjanji setia bersamaku dalam menggapa jannah-Nya, hingga diri ini menua. Karena seperti itulah ekspresi cinta yang disyari`atkan oleh Sang Pemilik Cinta.<br />
<br />
Aini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-80097213154679698082015-05-26T01:05:00.000-07:002015-05-26T02:05:32.895-07:00Berbeda, Meski Sama DiciptakanMentari, bolehkah aku sejenak berbicara padamu?<br />
<br />
Engkau itu sama seperti diriku, diciptakan oleh Dia Sang Pemilik Alam Semesta.<br />
<br />
Tapi kita berbeda, meski kita sama diciptakan.<br />
Setiap hari engkau tak pernah lelah memberi, sinar berjuta guna darimu selalu kau pancarkan.<br />
Sedang aku, kadang di kala pagi sudah mengeluh, <br />
jangankan untuk berbagi, mengurus diri aku kadang merasa sungkan.<br />
<br />
Tapi kita berbeda, meski kita sama diciptakan.<br />
Engkau selalu bersinar indah di pagi hari, dinanti milyaran orang, bahkan jutaan lainnya menantimu dari puncak-puncak terindah di belahan dunia.<br />
Sedang aku, di pagi pun seringkali melangkah tanpa senyum, tanpa sapa, dan tanpa kesyukuran.<br />
<br />
Tapi kita berbeda, meski kita sama diciptakan.<br />
Tak hanya pagimu yang indah, akhir harimu pun juga sangat indah. Di antara lelahmu, masih engkau hadirkan sinar kuning keemasan yang dinikmati milyaran orang dan jutaan orang di tepian pantai.<br />
Sedang aku, hanya wajah letih, kuyu, dan langkah gontai yang terhias di diri.<br />
<br />
Tapi kita berbeda, meski sama diciptakan.<br />
Saat terik sinarmu sangat panas, banyak orang memarahimu, tapi engkau tak pernah berhenti bersinar.<br />
Sedang aku, seringkali hanya ucapan sepele dari orang lain, tersinggung dan merendahkan diri.<br />
<br />
Tapi kita berbeda, meski sama diciptakan.<br />
Engkau tak pernah lalai dari kewajibanmu, tak ada cerita mentari berhenti bersinar, meski keberadaanmu abadi sepanjang masa.<br />
Sedang aku, masih saja lalai akan kewajibanku, <br />
meskipun aku tahu hidupku tak akan kekal, dan esok atau lusa aku tak melihat sinarmu lagi.<br />
<br />
Tapi kita berbeda, meski sama diciptakan.<br />
Harusnya aku malu padamu, engkau tak pernah lelah apalagi menyerah.<br />
Tak pernah marah meski kadang dianggap membuat susah. <br />
Tak pernah letih memberi, meski hidupmu kekal abadi.<br />
<br />
Wahai Sang Pencipta, <br />
Aku tahu mengapa Engkau hadirkan Mentari setiap hari, agar aku banyak belajar darinya. <br />
<br />
Mentari, aku tahu, masih saja kita berbeda, meski sama diciptakan. <br />
Karena itu, jangan pernah berhenti untuk mengajariku. <br />
<br />
<br />
Aini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-71626493234440649302015-05-22T03:06:00.002-07:002015-05-22T03:06:07.159-07:00Gelap (yang) Membawa Indah <br />
Malam ini entah sudah purnama yang keberapa. Aku tak mau menghitung dengan menyamakan usiaku yang hampir setengah abad. Kau tahu kenapa? Karena tak setiap purnama datang aku menjumpainya apalagi menyempatkan waktu untuk menikmati suasananya. Akan tetapi, purnama kali ini entah mengapa lain dari biasanya. Aku tak sedang duduk di jalan Malioboro menyaksikan beragam aktivitas para pelancong yang sibuk berbelanja. Aku juga tidak sedang berada di Pendopo Keraton menyaksikan gadis-gadis ayu Jogja berlatih menari. Aku juga tidak sedang di Candi Prambanan menyaksikan pementasan Ramayana atau Arjuna. Malam ini aku hanya di sini, di halaman tempatku melepas lelah, hanya duduk-duduk saja di antara daun pintu yang sengaja aku buka, sedikit menikmati angin malam tanpa secangkir capuccino yang aku sruput atau pun segelas cokelat hangat.<br />
Aku hanya duduk santai saja, melihat sinar bulan yang sedang purnama, menyaksikan gemerlap bintang, dan bersihnya biru langit tanpa awan. Aku juga merasa mala ini terasa lebih indah dari biasanya, atau hanya perasaanku saja? Di antara kekagumamku pada suasana malam ini, aku berbicara pada diriku sendiri peri hal inilah yang akan aku ceritakan padamu kawan. Semoga kau sudi membacanya. Untukmu, engkau boleh membaca ceritaku ini dengan ditemani secangkir kopi atau teman terkasihmu. <br />
Aku hanya bertanya pada diri sendiri, apa sebenarnya yang membuat purnama begitu indah? Apakah sinar rembulan yang terang, terbitnya bulan yang terlihat penuh, birunya langit, atau karena gemerlap bintang yang menghiasi langit? Lama kupikirkan apa penyebabnya, mungkin karena diri ini terlalu bodoh sehingga susah menemukan jawabannya. Aku berharap, jiwa ini menemukan sebuah jawaban yang menggugah semua orang, tapi sayang saya hanya orang biasa. Sempat berpikir untuk menyeduh secangkir kopi demi sebuah inspirasi, tapi perut sedang kurang bersahabat. Ah, daripada terlalu lama berpikir kuputuskan saja jawabanku itu.<br />
Terangnya sinar rembulan, penuhnya bulan kala purnama, birunya langit, dan gemerlapnya bintang-bintang di langit menurutku bukanlah penyebab purnama ini menjadi indah. Bukan, bukan mereka itu penyebabnya! Mereka itu pelengkap. Ya, pelengkap kesempurnaan purnama. Lima belas hari sebelum purnama terbitlah penyebabnya. Saat bumi gelap dengan sempurna, dan rembulan tak nampak sama sekali, malam yang gelap itulah yang menyebabkan purnama istimewa. Gelap gulita dan terang benderang adalah dua hal yang saling bertolak belakang, dan seringkali menjadikan sesuatu itu menjadi istimewa. Sempurna, salah satunya perihal purnama malam ini.<br />
Boleh sedikit aku kaitkan dengan realitas kehidupan ini, kawan? Paling tidak agar tulisan ini bisa lebih panjang agar seruputan kopimu yang masih banyak tidak sia-sia. Akan tetapi, aku tahu engkau hanya diam, diam yang membuatmu terus membacanya. Aku merenungi diri bahwa hidup ini juga seperti rotasi rembulan, dari gelap pekat menuju ke terang benderang dan kembali lagi ke gelap pekat demi sebuah kesempurnaan. Boleh juga kalau kita memaknainya seperti perputaran roda. Roda itu akan menjadi roda jika dia berputar. Jika tidak berputar, diam, roda itu tidak berfungsi, dan boleh jadi tidak bisa dikatakan roda.<br />
Bukankah hidup ini juga begitu, kawan? Dia harus berputar demi sebuah kesempurnaan hidup. Jika hidup tidak berputar, dia akan stagnan, mengalami kejenuhan dan tidak ada kisah perjuangan. Sehingga tidak jarang kita menemui orang yang bosan dalam hidup meski berada pada kondisi nyaman atau sebaliknya akan merasa berputus asa karena kesulitan yang terus menerus. Hidup memang harus berputar, jika dia tidak berputar bisa jadi kita hanya sedang meniti hidup, yang melewatinya begitu saja tanpa mangambil makna sedikit pun dari perjalanan hidup kita masing-masing.<br />
Semakin beranjak malam, purnama semakin indah, semakin ingin menemaninya hingga hilang di esok fajar, tapi tubuh sudah menuntut haknya untuk berebah. Kurebahkan tubuhku di pembaringan sembari menelisik takdir esok, seperti apa perjalananku selanjutnya.<br />
<br />
<br />
<br />
Aini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-29568382125577142172015-05-19T23:09:00.002-07:002015-05-19T23:09:49.667-07:00Pecarikan Namanya Kupetikkan jemari pada keyboard komputer yang sehari-harinya menemani aktifitas baruku lebih dari sebulan ini. Playlist lagu pun tak menghilangkan rasa kantukku siang ini. Kuberanikan diri sedikit melipir dari rutinitas yang sudah membosankan seharian ini. Mencari referensi tentang tokoh terkenal yang namanya diambil dari Asmaul Husna rupanya tak semudah mencari nama ‘Muhammad’ di google yang setia tanpa lelah mendukung tugasku sehari-hari. Tanpa pikir panjang akhirnya tertulis juga tulisan ini. Entah bagaimana nanti hasilnya, setidaknya aku sudah sedikit terhibur dengan keisenganku ini. Selain mengobati jenuh, kali ini aku menulis untuk menepati janji diri sendiri agar mulai konsisten menulis tentang apa pun. Kasihan blogku sudah lama menganggur (doakan semoga produktif). Kalo kata penulis-penulis beken “Tulis saja apa yang ada di otak! Tabrak aja apa yang terlintas di pikiran! Ga usah dipikirin bagus engganya, toh nanti bisa dibenerin lagi” Yasudah, aku ikutin saja.<br />
<br />
Ada yang menarik dari keinginanku kali ini. Kali ini akan aku ceritakan kepada kalian tentang sebuah desa (kalo kata dosen dan temen-temen namanya ‘kampung’) di pojok sebuah kabupaten sekaligus menjadi pembatas dua kabupaten, kabupaten ‘ngapak’ dan kabupaten ‘o’. Ada yang tidak paham dengan maksudku? Suatu saat akan aku ceritakan atau mungkin nanti kalian akan tahu setelah membaca tulisan abal-abalku hingga selesai (semoga ya). Sebelumnya aku belum pernah menuliskan tentang kampung ini. Bahkan mungkin kusebut-sebut saja tidak. Salah memang, aku malah lebih menyebut apa itu Depok, ngapain saja di sana, dan siapa saja teman-temanku di sana. Selain Depok, mungkin aku juga pernah menuliskan Purworejo. Yap, aku cinta banget dengan kedua kota itu-yang satu desa kabupaten-meskipun keduanya bukan kota kelahiranku. Bukan berarti aku tidak cinta dengan kampung halamanku lho ya. Depok ada di hati karena aku merantau di sana hampir lima tahun ini (2015) dan Purworejo sering kusebut karena selama SMP dan SMA aku sekolah di kota tersebut. Jadi jangan heran kalo sebagian besar teman tahunya aku asli Purworejo. Jangan kaget juga bahwa banyak sekali teman-temanku yang tinggal di sana (yaiyalah, orang enam tahun sekolahnya). Miris memang, bahkan mungkin aku bisa menghitung berapa banyak temanku yang dari Kebumen. Dan mereka adalah temanku saat di sekolah dasar dan teman satu kampung. Beberapa adalah tetangga desa dan teman yang ketemu di Depok ketika sudah kuliah. *kadang saya merasa sedih*<br />
<br />
Kebumen?? Iya, Kebumen. Kampungku yang akan segera kuceritakan ini sebenarnya suatu desa bagian dari Kebumen yang berada di pojok timur utara bagian terkecil dari kecamatan Prembun. Jika kamu turun dari bus kota, nanti kamu akan menemui sebuah terminal yang menjadi jalur utama Jakarta-Semarang atau Jakarta-Yogyakarta. Intinya dia kota yang berbentuk kecamatan. Jika kamu hendak menuju ke sana (ke kampungku), dari terminal Prembun, perlu menaiki angkutan warna kuning jurusan Prembun-Wadaslintang (sebuah waduk yang cukup terkenal. Kalo kalian ga tahu, berarti memang belum terkenal 100%). Jangan salahkan aku jika aku tidak mengetahui jalur berapa angkutan itu. Mungkin tidak lebih dari sepuluh kali aku menaikinya sejak kecil hingga sekarang. Dan terakhir kali aku di dalam angkutan itu saat kelas 6 SD bersama mbak sepupuku yang sedang ngidam dan mual-mual karena bau solar yang menyengat. Sekitar tahun 2003 atau 2004 berarti lah ya.<br />
<br />
Ok, back to the point. Sebenarnya hanya butuh waktu sekitar 15 menit sampai kalian tiba di tempat yang hendak menuju kampungku itu. Maklum ya, di sini jarak 6 km tidak membutuhkan jarak tempuh lama seperti di kota besar (sebut saja Jakarta). Itu pun 15 menit karena angkotnya berjalan pelan sebagai ajang pak sopir untuk mendapatkan penumpang banyak.<br />
<br />
Nah, bilang saja “Pertelon Kabuaran nggih, Pak!” kalo kalian ingin ke kampungku. Pak Sopirnya sudah hafal kok. Pertelon (bahasa Jawa) itu artinya ‘pertigaan’. Kalo Kabuaran, nama desa yang dilewati angkutan. Sedikit lebih modern dari kampungku. Kalo kata ‘nggih’ itu bahasa halusnya basa Jawa ‘yo’. Memang seperti itu unggah ungguh di Jawa, cenderung halus dan sopan jika berbicara dengan orang yang lebih tua dan belum begitu kenal.<br />
<br />
Itu yang saya suka dari Jawa. Halus dan lembut. Hingga sekarang saya selalu rindu untuk bicara dengan bahasa krama (bahasa halus). Ah, tapi sayang makin ke sini, kemampuan anak muda untuk ngomong krama tidak semahir zaman dulu. Selain pendidikan di sekolah yang kurang begitu ditekankan untuk mandalaminya, materi pengajaran Bahasa Jawa juga sudah berkurang. Rasa-rasanya mereka tidak bangga dengan bahasa ibu mereka. Adanya hanya plegak-pleguk kalo diajak ngomong krama. Hanya tahu ‘nggih, mboten, dan dereng’ , selebihnya nihil. Ada ide gimana caranya melestarikannya? Timbul persepsi “anak ini kurang ajar” jika kami berbicara pake bahasa ngoko kepada orang yang lebih tua. Itu yang sampai sekarang saya jaga agar persepsi itu tidak muncul pada diri saya. Jujur, saya saja masih kurang lancar, dan lebih memilih sedikit lebih kalem agar tidak stuck saat bicara dengan orang sepuh (tua). Sampai sekarang saya pun masih erusaha belajar dari bapak, ibuk, dan kakak saya. Makin ke sini, uniknya, penduduk setempat sudah mewajarkan perilaku tersebut (bicara ngoko). Sayang sekali bukan? Saya dan teman-teman sedaerah masih bermimpi memiliki sebuah komunitas sosial yang salah satu programnya ‘nguri-nguri kabudayan Jawa’.<br />
<br />
The point is, bukan tentang bahasa, tapi bagaimana caranya agar kalian bisa sampai ke rumahku dengan selamat, eh cepat maksudnya. Setelah turun dari Angkot di Pertelon Kabuaran, kamu bisa menaiki ojek (kalo di Jawa ojek, bukan ‘ojeg’) atau naik becak atau minta jemput. Kenapa harus itu? Iya, karena desaku tidak dilalui angkutan (sedih ya? Engga si, biasa aja). Sedikit crita ya, jadi ceritanya dari dulu sudah diusahakan untuk pengadaan angkutan yang mengangkut orang dari Kabuaran-Pituruh (plus minus 6 km), tapi usulan tersebut selalu ditolak karena hanya akan mematikan mata pencaharian ojeg dan tukang becak (bener!).<br />
<br />
Sebuah kampung yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, tentunya tidak cukup jika hanya mengandalkan pekerjaan di sawah. Bukan karena uang yang mereka dapatkan sedikit dari mengurus sawahnya itu, tapi tipe pekerja keras yang sudah ditanamkan sejak dini oleh nenek moyang mereka menjadikan mereka enggan untuk diam jika sedang menunggu masa panen. Maklum, setelah musim nyebar (menyemai benih), macul (musim mencangkul), musim tandur (tanam padi), matun (menyiangi rumput sekaligus membuang hama) hingga panen cukup lama menunggunya. Oleh karenanya, mereka memanfaatkan waktu yang ada untuk mengerjakan hal lain, seperti jadi tukang becak, ojeg, dagang, tukang bangunan, dll.<br />
<br />
Ketiadaan mobil angkutan juga bermanfaat bagi tingkat kemandirian penduduk setempat. Sebab jika tidak, mungkin hingga sekarang sudah tidak kami jumpai lagi gerombolan anak sekolah yang mengayuh sepedanya menuju sekolah mereka. Perjuangan keras dan kesederhanaan bergegas menuju sekolah yang jaraknya lebih dari 3 km bahkan sampai 7 km mungkin akan punah jika mobil angkutan sudah beroperasi. Mereka menjalaninya dengan santai tanpa mengeluh, dan pasti akan meyisakan kenangan indah bagaimana indahnya bersenda gurau di jalanan bersama temannya dan tidak sedikit yang dimarahi orang-orang tua karena kami mengendarai sepeda seenak sendiri memenuhi jalan tanpa peduli pengguna jalan lain.<br />
<br />
Yang ingin saya jelaskan di sini, kasihan jika pekerjaan mereka hilang begitu saja hanya karena ada angkot antardaerah sejauh 6 km tersebut. Toh kalo misalnya angkot tersebut benar-benar ada juga hanya akan melewati beberapa desa saja; desa Kabuaran, Pecarikan, Brengkol, Kembang Kuning, Prapag Kidul, Megulung Kidul, dan Pituruh. Hanyatujuhdesa, 2 desamasukKebumen, yang 5 masukPurworejo. Kalian tahu desaku yang mana? Ya, PECARIKAN namanya. Hanya tinggal menyeberangi jembatan pembatas Pecarikan-Brengkol, kalian bisa seenak hati pindah kabupaten kurang dari hitungan satu menit. Benar-benar di perbatasan kan? Jangan kira desaku seluas kota ya? Yang berada di pinggir jalan raya hanya sekitar 1 km, selebih nya meluas masuk ke dalam gang-gang.<br />
<br />
Lanjut, ya… dari turun angkot kalian naik tiga alternatif angkutan tadi, ojeg, jemputan, atau becak. Sepanjang jalan, pandangan kalian akan disuguhi pemandangan pucuk tiga gunung Sumbing, Merbabu, dan Merapi di pagi hari. Hamparan luas sawah dan perbukitan hijau juga akan kalian jumpai sambil menikmati jalanan halus. For your information, sekarang jalanan menuju ke desaku sudah halus (lagi) sejak hampir lima tahun belakangan ini dibiarkan berlubang oleh pemerintah. Mungkin karena tempatnya yang bukan akses utama angkutan antarkota, jadilah dia sedikit lebih dinomorsekiankan dibanding jalanan desa lain. Proposal demi proposal sudah perangkat desa masukkan ke dinas pekerjaan umum atau apalah itu saya tidak paham, tapi baru akhir tahun kemarin (2014) jalanan sepanjang 1,5 km itu membaik. Meskipun kampung dan mungkin sangat kampung, dalam seminggu jalan itu pernah dijadikan pilihan sebagai jalur alternatif Kebumen-Purworejo waktu banjir 2013 kemarin. Seketika disulap menjadi seperti Jakarta. Macet dan becek. Hikmahnya, banyak dagangan pedagang kecil laku dan jalanan semakin rusak. Mungkin karena itu juga jadi proses perbaikan jalannya disegerakan.<br />
<br />
Hanya butuh waktu 3-5 menit untuk tiba di desa saya. Setelah selesai melewati pangjangnya hamparan sawah tanpa ada satu rumah pun, lalu kemudian menemukan barisan rumah, menandakan kalian sudah sampai di kampung saya. Memang dekat sih, tapi ya lumayan juga jika harus jalan kaki. Misal jalan di pagi hari sepertinya tidak masalah. Saya dan teman-teman biasa melakukannya, tapi hanya di bulan Ramadhan. Lumayan ramai sekaligus menghirup udara pagi yang masih segar dan berinteraksi dengan pakdhe dan bulik yang hendak pergi ke pasar. Suasana kampung yang sampai sekarang tidak saya temukan di tempat saya merantau. Pernah terbersit apabila sewaktu-waktu desa saya berubah menjadi kawasan industri. Dunia khayalku saat itu berkata: Akan seperti apa kampungku kelak jika sawah sudah tidak ada lagi? pohon kelapa sudah habis? Daun-daun pisang dari ribuan pohon pisang sudah sirna?. Tidak! Semoga masih tetap asri dan sebaik-baik tempat kembali para perantau dalam rangka nostalgia kehidupan masa kecil. Kehidupan yang penuh kesederhanaan, canda dan tawa, tulus, dan apa adanya. Berbicara tentang masa kecil, itu inti dari tulisan saya yang dengan berat hati akan saya potong sampai di sini. Sementara, cukup perkenalan akses menuju tanah kelahiranku itu aja dulu ya… Jangan lewatkan dan tetap ikuti saya!Aini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-43674336001037236852015-05-18T16:33:00.002-07:002015-05-19T23:00:33.860-07:00Seperti Angin dan Cemara <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSWpJRqGSprp2COVMNo9aSV3TLK5gZgPf1PpReEyjw9okyGv6mCrim4UmaTONem8c3_duAO2Ox6SR_PYkCAVObvX9Ho_5amJFroR2lGYjjsA-fYsYgnfmj8whpkfycdivRNUT7UORjyVXj/s1600/P_20150302_145746.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSWpJRqGSprp2COVMNo9aSV3TLK5gZgPf1PpReEyjw9okyGv6mCrim4UmaTONem8c3_duAO2Ox6SR_PYkCAVObvX9Ho_5amJFroR2lGYjjsA-fYsYgnfmj8whpkfycdivRNUT7UORjyVXj/s320/P_20150302_145746.jpg" /></a></div>Cemara,…<br />
Entah sejak kapan tanaman ini banyak menghiasi tepian pantai. <br />
Aku pernah menyaksikan mereka dengan berbaris rapi dan tampak menghijau di <br />
sebuah bibir pantai di Jogja. <br />
Pernah juga aku temui mereka hanya bertumbuh sendiri tak berteman.<br />
<br />
Cemara,… <br />
Walau di musim panas ranting-rantingmu tampak mengering, <br />
engkau masih tetap indah, meski tak hijau dan tampak kecoklatan dari kejauhan. <br />
Engkau juga pohon yang unik. <br />
Aku tak tahu apakah yang ada di setiap pucuk rantingmu itu adalah daun, atau ujung rantingmu yang menghijau,<br />
Yang pasti ujung rantingmu itu lembut dan menyejukkan. <br />
<br />
Cemara,…<br />
Pohonmu sebetulnya tidak begitu rindang, <br />
engkau malah tak sanggung menahan tetesan air hujan, <br />
tapi keberadaanmu yang seringkali aku temui di pinggir pantai, menjadi pilihan yang tepat untuk berteduh. <br />
Apakah ini karena engkau diuntungkan dengan tempat keberadaanmu? <br />
Tapi pendapatku itu karena engkau pintar menempatkan dirimu, <br />
hingga disukai banyak orang. <br />
<br />
Cemara,...<br />
Pernah juga aku melihat sepasang merpati yang sedang bercanda di tepi pantai, terbang berkejaran karena tiba-tiba hujan turun. <br />
Ternyata mereka tak memilih berteduh di gubug yang hangat, <br />
tapi justru bertengger di rantingmu yang tak berdaun itu. <br />
Mereka justru menikmati tetes hujan yang jatuh,<br />
saling mengepakkan sayap dan berkejaran ke sana ke mari.<br />
Sungguh aneh, <br />
mereka lebih memilih ranting-rantingmu daripada hamparan pasir yang <br />
<br />
Cemara,...<br />
Apa engkau tidak menyadari bahwa pilihanmu hidup di tepian pantai harus berhadapan dengan hembusan angin?<br />
Angin yang berhembus setiap hari entah di kala pagi atau sore hari, bahkan seringkali sepanjang hari. <br />
Jika hembusan angin sepoi, ranting-rantingmu bergoyang perlahan, kau seolah mengikuti iramanya. <br />
Jika angin berhembus sedang, engkau pun bergoyang mengikuti hembusannya, begitu pun juga jika hembusan angin sangat kencang, kelakuanmu masih tetap sama, <br />
pohon dan rantingmu tetap bergoyang mengikuti hembusan angin. <br />
Dan engkau masih tetap sama di mataku,<br />
sebagai tanamanan penghias pantai.<br />
<br />
Cemara,...<br />
Apakah engkau punya pesan untuk angin, yang kadang merepotkan? <br />
Hembusannya seringkali menjatuhkan beberapa ujung ranting hijau, mengacak-acak susunan barisanmu, bahkan terkadang hembusan angin mematahkan rantingmu.<br />
Aku yakin pasti ada pesan-pesanmu untuknya, <br />
meski kau hanya diam, dan engkau kadang lebih suka diam, biar aku sampaikan saja ya?!<br />
<br />
Untukmu, angina,…<br />
Engkau kadang berhembus sepoi, hembusanmu menyejukkan, membuat indah gerakan gemulai ranting-ranting cemara. <br />
Engkau tahu, cemara sangat menyukai itu. <br />
Hembusan sepoimu membuat anak-anak burung berlompatan di ranting cemara dengan bahagia. <br />
Beberapa manusia juga suka berteduh sembari menyandarkan pundaknya di cemara itu sembari melihat indahnya ombak samudera. <br />
Tahukan engkau, angin?<br />
Cemara sangat suka sekali hembusan sepoimu! <br />
<br />
Angin,...<br />
Setelah mengembara di tengah samudera yang luas, <br />
engkau kadang berhembus dengan sangat kencang, entah apa yang kau hadapi di luar sana. <br />
Tak bisakan engkau berhembus agak pelan?<br />
Tidak kasihan kah kau pada cemara? <br />
Meski dia hanya berdiri di tepian pantai, <br />
terik panas, dan waktunya untuk anak-anak burung dan sepasang merpati juga melelahkan.<br />
<br />
Angin,…<br />
Hembusanmu yang seringkali tak terduga, tak jarang merepotkan cemara. <br />
Apa engkau tak kasihan jika ranting-rantingnya patah dan ujung rantingnya yang menghijau berguguran? <br />
Engkau masih punya angin sepoi yang lebih cemara sukai dan rindukan daripada hembusan kencangmu!<br />
<br />
Angin,...<br />
Tapi aku juga bisa memahami jika hembusan kencangmu itu juga kau peruntukkan untuk cemara,<br />
Semata-semata agar ranting-ranting yang sudah mati berjatuhan, dan ujung hijau ranting cemara yang sudah menguning dan layu, <br />
berganti dengan yang baru dan hijau. <br />
Tapi tak bisa kah engkau menitipkan pesan lewat nada hembusanmu agar cemara tahu dan tidak marah?<br />
Karena sungguh cemara adalah pohon unik.<br />
<br />
Kini, untukmu, angin dan cemara,...<br />
Kalian berada di tepian pantai hidup berdampingan, saling melengkapi. <br />
Hiduplah dengan harmonis, demi kami, anak-anak burung dan sepasang merpati yang butuh kalian sebagai tempat beteduh dan bersenda gurau.<br />
<br />
Aini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-6011478585375026772014-01-09T03:47:00.002-08:002014-01-09T03:47:42.330-08:00Uhibbukum <!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Waktu terasa semakin berlalu</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tinggalkan cerita tentang kita</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Akan tiada lagi kini tawamu </span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">‘tuk hapuskan semua sepi di hati</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ada cerita tentang aku dan dia</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dan kita bersama saat dulu kala</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ada cerita tentang masa yang indah </span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Saat kita berduka saat kita tertawa</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Teringat di saat kita tertawa bersama</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ceritakan semua tentang kita</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ada cerita tentang aku dan dia</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dan kita bersama saat dulu kala</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ada cerita tentang masa yang indah </span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Saat kita berduka saat kita tertawa</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">(Semua tentang Kita-Peterpan)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Rasanya baru kemarin saja aku
mengenakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nametag </i>bergambar Piramida
Mesir dan Spink yang menandakan bahwa aku mahasiswa baru (maba) program studi
kebanggaanku, Arab. Meski ketiga ospek di kampusku terdiri dari tiga tahap,
yaitu tingkat universitas, fakultas, dan jurusan, tetap ospek jurusanlah yang <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>meninggalkan kesan mendalam selama menjadi
maba</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">, karena dari situlah kekeluargaan dari kami
terlahir</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sayangnya, semua itu berlalu dengan cepat, dan
kami ditakdirkan untuk berpisah setelah lulus nanti. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tepat hari ini</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> (Selasa, 7 Januari 2014)</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">, dua dari sekian banyak temanku di jurusan lulus menjadi S. Hum
dan resmi tidak bersama-sama kami lagi di semester delapan nanti. Tiga hari ke
depan, keempat temanku (lagi) juga akan melangsungkan sidang skripsi sesuai
bidang masing-masing, baik sastra, linguistik, maupun latar belakang. Tak
kupingkiri kami pasti senang dengan perjuangan mereka yang sedikit lebih berani
dari kami untuk mengambil skripsi lebih awal. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">L</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">ulus
3,5 tahun adalah hal yang wajar, sehingga banyak dari kami memilihnya untuk
meniti karir lebih cepat dari teman-temannya</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> yang memilih belajar selama empat tahun di kampus
kebanggaan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">. Tidak harus
menempuh skripsi jika ingin memakai toga Februari nant</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">i, c</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">ukup
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">hanya dengan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">membuat jurnal, kami bisa lulus seperti para mahasiswa lain. Karena
itulah, sekitar 20 anak lulus lebih </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">awal</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> dan
melangkah sedikit lebih cepat dari kami. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kami semua kehilangan. Kehilangan kalian yang
selalu meramaikan warna warni kehidupan keluarga kita. Namun, walaupun tidak
ada yang lulus lebih cepat pun, di semester 8 nanti kami harus berjalan
sendiri-sendiri. Tidak akan ada lagi canda tawa di kelas, belajar <i>bareng</i>
sebelum ujian, panik bersama karena dikejar tugas, diskusi, duduk bersama
membicarakan banyak hal, dsb. Semua itu akan berganti kehidupan individualis. Semua
fokus dengan skripsi atau jurnal masing-masing dan mengejar kekurangan SKS agar
bisa segera lulus seperti yang lain. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tapi itulah kehidupan, semua harus berjalan.
Jika harus mengingat awal mula kita membangun keluarga, sedih rasanya jika
harus berpisah. Kami yang sudah akrab dan dekat akhirnya harus dipisahkan oleh
waktu untuk mengejar mimpi demi cerahnya masa depan. Semua bermula dari <i>ta’arruf</i>.
Mulai dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ta’arruf, </i><span style="mso-bidi-font-style: italic;">begitu sebutan ospek di jurusanku,
kekeluargaan mulai terjalin. </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Semua maba wajib berkenalan dengan teman-teman satu
angkatan dan kakak senior. Entah alibi atau apa, kebanyakan dari kami
berkenalan hanya demi mendapatkan tanda tangan dari senior demi tercapainya
target dari tugas yang diberikan oleh senior tanpa mengingat namanya satu
persatu. Sulit rasanya jika harus menghafal nama-nama senior dalam waktu yang
singkat, alhasil hanya biodata dan tanda tangan mereka yang tertera di </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">yellow
book</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> (hehe). Misi kami saat itu yang penting target mendapatkan tanda
tangan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> se</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">nior</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> tanpa peduli paham nama satu
demi satu dari mereka. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Untungnya, di
jurusanku banyak saja kesempatan untuk berkumpul bersama dari semua angkatan,
baik di organisasi, kepanitiaan, atau hanya sekedar ngobrol dan makan bersama.
Dari situlah keakraban dan mengenal satu sama lain antar anak dan angkatan
terjalin. Rasa kekeluargaan selalu bertambah saat kami, satu angkatan harus
berkecimpung dalam satu kepanitiaan yang melibatkan semua anak dalam satu
angkatan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Diawali dari menjadi panitia</span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> ta’arruf</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> untuk maba 2011 kami menjadi paham apa itu
kerja sama, kerja keras, dan tentunya keluarga. Kepanitiaan dan organisasi berlanjut
hingga ke Festival Budaya, Festival Timur Tengah, IKABA, dan lain-lain yang
dari tahun ke tahun tradisi di jurusan kami setiap angkatan diwajibkan menjadi
penanggung jawab dan panitia inti dan bertanggung jawab atas semuanya. Tentu
saja kepanitiaan tersebut melibatkan banyak anak dan harus memilih siapa saja
yang pas untuk menempati penanggung jawab dari masing-masing divisi. Beruntung
kami sudah mengenal sifat dan karakter masing-masing, sehingga tidak sulit
memilih orang yang tepat.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mungkin di
kepanitiaan dan organiasi tidaklah cukup. Akhirnya kami satu angkatan
mengadakan liburan (rihlah) bersama ke pulau Sumatera, tepatnya Lampung dan
Palembang selama delapan hari. Kenangan berhari-hari bersama mereka masih
teringat olehku hingga saat ini. Suka duka dalam perjalanan tak ada yang hilang
dari ingatanku mulai dari indahnya tempat-tempat wisata, keseruan di dalam bus,
hingga kekecewaan kami di salah satu hotel tempat kami menginap. Meski kecewa,
kami melewatinya dengan canda tawa. Kecewa itu kami tutupi dengan rasa bahagia
karena bisa berkumpul bersama keluarga dalam waktu yang cukup lama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tak cukup dan
kurang dengan perjalanan setahun yang lalu (2012), kami pun melakukan
perjalanan kembali. Akhir Desember kemarin (2013) kami baru saja pulang dari
Sukabumi tempat kami melakukan penelitian dalam rangka Kuliah Kerja Lapangan
mata kuliah Islamologi. Di sana kami meneliti satu pondok pesantren dan
masyarakat di sekitarnya yang temanya berkaitan dengan mata kuliah Islamologi.
Menginap di villa dan harus bolak balik ke ponpes atau ke desa-desa adalah hal
yang menyenangkan bagi kami. Tujuh hari kami di sana. Empat hari untuk
penelitian dan penyusunan laporan, dan tiga hari untuk jalan-jalan dan </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">finishing </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">laporan. Semua hal yang kami lakukan di sana
menyisakan kenangan indah. Rutinitas harian, seperti shalat berjamaah, antri
mandi, makan bersama, rapat pleno, main kartu Uno, PES, bercanda, dan lain
sebagainya tak akan kami temukan lagi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Awal mula dari
dimulainya KKL itu kami sudah tahu bahwa KKL sekaligus liburan ini adalah
kesempatan terakhir kami untuk berkumpul bersama, sehingga kami memanfaatkan
moment untuk bersama dengan sebaik-baiknya. Semua itu sangat terasa saat di
malam terakhir kami berkumpul diisi dengan pemutaran video perjalanan kami dari
maba hingga KKL. Tidak ada yang menampakkan muka ceria saat itu. Semua wajah
terlihat murung bahkan tak sedikit yang menitikkan air mata. Suasana lebih seru
saat pemutaran video dilanjutkan dengan penyampaian pesan dan kesan selama
berada belajar di Sastra Arab. Canda, tangis, dan tawa yang mengiringi obrolan kami
itu berlangsung hingga pukul 2 dini hari. Cita-cita, cinta, hal yang
mengganjal, dan apa pun semua kami bahas secara berganti. Ucapan </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Aamiin </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">kami serukan dengan sungguh-sungguh agar apa
yang teman-teman kami citakan tercapai. Semua merasa bersyukur ditakdirkan
menyatu dalam lingkaran keluarga Sastra Arab 2010 yang di dalamnya banyak
orang-orang hebat dan menginspirasi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ucapan “terima
kasih dan maaf” menjadi puncak perpisahan kami saat itu, siang hari sebelum
kami pulang ke Depok selesai dari penelitian. Peluk cium dan tangis menjadi
akhir dari masa kita untuk bersama. Mengenalmu adalah anugerah. Entah akan
kutemukan kembali atau tidak sosok-sosok unik seperti kalian. Kalian. Kalian
yang selalu menginspirasiku dalam meniti setiap langkah kehidupan. Meski kita
tak lagi bersama, tapi percayalah kesempatan akan selalu ada untuk kita. Kita,
manusia hebat. Terima kasih Arab 2010. I love you all. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Semua tentangmu selalu membekas di memori ini</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Cerita cita dan cinta kita</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Semua kenangan tak mungkin hilang</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tak kan mungkin kubiarkan cerita kita berakhir</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Janganlah kau lepaskan ikatan tali cinta yang telah kita
buat selama ini</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
Aini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-4759145497518197152013-12-07T19:16:00.001-08:002013-12-07T19:16:15.073-08:00Random<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Aku
tertusuk… </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Bukan
karena busur cinta</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>karena pisau tajam </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Tapi.. . </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Tusukan dari
bibir indahmu</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Bibir yang
selalu memakiku</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Bibir yang
selalu menyindirku</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Bibir yang
selalu merendahkanku</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Membalas? </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Oh tidak.. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Tersinggung?
</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Jelas… </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Bukan tak
ada alasan </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Beribu
alasan kau tunjukkan padaku</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Apa karena
kau tak suka?</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Tak suka
dengan diriku?<br />
Dengan hadirku? </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Dengan
langkahku? </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Memang, </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Hadirku
hanya mengusikmu</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Mengusik
kebahagiaanmu</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Langkahku
taks selalu pas di depanmu</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Tapi, tak
bisakah kau sedikit sabar? <br />
Sabar akan semua kekuranganku? </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Jika
inginmu aku pergi</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Ku akan
pergi</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Pergi
dengan do’a </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Do’a yang
membimbingmu</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Membimbingmu
pergi dari sifat burukmu itu. <br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
Aini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2198900240091669061.post-59840387101240634612013-12-07T18:41:00.000-08:002013-12-07T19:18:08.819-08:00Inspiratif<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyDjvZ3AEaINCOax8ZnIAYxihBl90fqD_9NUfUGYnUb3WyEYS4-LJTgjaIZvWaQX1yLo0Rh4FKNl2LeId7VsAEmULrfboKHy3O619KHDgPBpXG0vbhqR0DSv_PxJsCCEvRYdiKEFAlK1-F/s1600/DSC06442.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyDjvZ3AEaINCOax8ZnIAYxihBl90fqD_9NUfUGYnUb3WyEYS4-LJTgjaIZvWaQX1yLo0Rh4FKNl2LeId7VsAEmULrfboKHy3O619KHDgPBpXG0vbhqR0DSv_PxJsCCEvRYdiKEFAlK1-F/s400/DSC06442.JPG" width="265" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><span style="font-family: Gabriola; font-size: 18.0pt;"> </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: Gabriola; font-size: 18.0pt;">Aku kenal benar dengan sosoknya.
Sosok pejuang keras tanpa batas. Apa yang dimiliki orang tuanya tak pernah
membuatnya manja dalam mengenyam pendidikan. Dimulai sejak lulus SD beliau
sudah jauh dari orang tuanya. Nyantri di salah satu pondok pesantren yang ada
pusat kota kabupatennya hingga lulus sekolah menengah atas beliau lakukan.
Perjuangannya yang penuh keprihatinan selalu beliau kisahkan pada keempat
anaknya. Aku paham benar, tidak mudah menjadi beliau. Status menjadi anak
bontot bukan menjadi alasannya untuk selalu bermanja-manja dengan mbah kakung
dan mbah putriku. Iya, beliaulah bapakku yang super hebat :D</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: Gabriola; font-size: 18.0pt;">Hidup prihatin sudah ia jalani
semenjak kecil, sehingga saat mulai berpisah dengan orang tuanya di pondok
beliau sudah terbiasa. Makan dengan apa pun sudah biasa. Selain karena orang
dahulu suka makan dengan sederhana, bapakku ini memang kelewat prihatin.
Bayangkan, beliau menukar beras kiriman dari rumah dengan ‘thiwul’ dengan
alasan agar bisa mendapat porsi yang lebih banyak, sehingga bisa hidup jauh
lebih irit. Berbeda dengan zaman sekarang, harga nasi thiwul malah lebih mahal
ketimbang beras. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: Gabriola; font-size: 18.0pt;">Lulus SMA pun beliau melanjutkan
ke tingkat perguruan tinggi yang ada di kabupaten sebelah. Ia rela hanya
memakai sepeda tanpa mesin warisan ayahnya. Setiap pagi pukul lima beliau sudah
rapi dengan baju dan sepeda yang setia menemaninya. Tak peduli penampilan teman
yang lebih oke darinya. Pulang kuliah malam sudah terbiasa baginya. Satu hal
yang selalu beliau torehkan dalam setiap ceritanya “Wong bejo lan ulet luwih
menang tinimbang wong pinter, le, nduk” kalimat itu memang benar dengan apa yang
bapakku alami saat ini, alhamdulillah perjuangan masa-masa sulit ketika
menempuh pendidikan terbayarkan dengan hal yang lebih baik. Love you, bapak.
Engkau sosok hebat di mata kami. Rasa sayangmu pada kami tak ternilai pokoknya.
Selalu sabar menghadapi kami, penuh pengertian, setia, dan sifat baik pun
selalu kau sandang. Cinta dan kasihmu pada ibuk juga kau cerminkan dengan
membantunya menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, tak pandang itu pekerjaan
yang seharusnya dikerjakan oleh istri maupun kedua anak perempuanmu. Bapak, tak
salah kau meneladani Rasulullah saw dalam melangkah dan membina keluarga kita.
Semoga Allah selalu menyayangi dan melindungi keluarga kita </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 18.0pt; mso-ascii-font-family: Gabriola; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Gabriola; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span></span><span style="font-family: Gabriola; font-size: 18.0pt;"> Pesanmu kepada kami untuk hidup
sederhana selalu kami ingat. </span></div>
Aini Maftukhahhttp://www.blogger.com/profile/09725689307168236578noreply@blogger.com0