Langsung ke konten utama

Postingan

Ayah, Anak-Anak Membutuhkanmu

Ayah dan Bunda, mungkin di antara kita yang beranggapan bahwa tugas Ayah hanya menafkahi keluarga. Ada juga yang beranggapan bahwa pendidikan anak hanyalah tanggung jawab Bunda. Sehingga, banyak Ayah yang menghabiskan waktunya di luar rumah untuk bekerja dan bekerja. Sepulang kerja pun, Ayah lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah bersama teman-temannya. Bahkan, saat pulang Ayah tidak mau diganggu Bunda dan buah hatinya. *0-2 Tahun Kondisi itu berbeda dengan jika kita sudah memahami ilmu parenting. Ayah pasti langung berperan ketika buah hatinya lahir,khususnya ketika ia mulai mengenal suara. Peran Ayah pun semakin besar dengan tumbuh kembang anak. Apalagi ketika sang anak sudah mempunyai adik. Saat itu, AYAH SUDAH MEMPUNYAI IKATAN EMOSIONAL YANG KUAT DENGAN ANAK yang lebih tua untuk meminimalkan rasa cemburu. Sebab, perhatian Bunda kini lebih fokus ke adiknya yang baru lahir. *2-4 Tahun Mulai usia dua tahun, AYAH HARUS LEBIH SERING BERMAIN DENGAN BUAH HATI. Dalam hal ini
Postingan terbaru

MEMBERI UANG PADA ANAK, BOLEHKAH?

Ayah dan Bunda, mungkin banyak di antara kita yang melakukan kesalahan tanpa sadar ketika mendidik buah hati. Salah satunya adalah mendidik anak mencintai uang atau memberinya uang dengan cara yang sangat mudah tanpa usaha dan lelah. Sehingga ketika dewasa, ia tidak memahami nilai uang tersebut. Ia pun akan menggunakan untuk hal-hal yang tidak penting. Jika uangnya menipis, ia akan mendapatkannya lagi dengan cara apa pun, tidak peduli halal atau haram. Nah, selain kesalahan di atas, ada juga kesalahan-kesalahan yang mungkin pernah kita lakukan. Misalnya: 1. MEMBERI UANG SAKU HARIAN/MINGGUAN/BULANAN UNTUK ANAK KECIL. Jika telat diberikan, anak akan menagih seakan itu adalah haknya. 2. MEMBERI UANG JIKA ANAK MARAH ATAU SEDIH. Dengan melakukannya, kita seakan-akan membeli kesenangan anak dengan uang. 3. MENERIMA UANG SETIAP KALI ADA SAUDARA YANG BERKUNJUNG. Termasuk budaya angpau yang diberikan saat Hari Raya. Karena menjadi kebiasaan rutin dan tanpa diberi pemahaman, anak akan selal

TIPS MENGGUNAKAN BUKU BERKERTAS TIPIS

Hai, Buk... kaliankah yang sedang berkeinginan agar si kecil tidak mudah merobek buku-buku tipis yang jenis kertasnya tipis? Kalo iya, yuk, simak pengalamanku selama sekitar 2,5 tahun ini bergelut dengan jenis buku yang harganya ramah di kantong itu. Tapi, sebelumya saya mau cerita dulu yaa. Yang sudah bosen boleh berhenti sampai sini, tapi sayang ga sih, bukannya buibuk tipe orang yang pantang menghentikan sesuatu yang telah kita mulai sebelum kelar? Wkwkwkwwk. Berangkat dari kondisi kantong yang masih pas-pasan sejak Rafif (2,5 th) bayi saya sudah mengenalkan buku-buku tipis. Hehe karena saat itu masih beraat sekali untuk membeli buku-buku tebel atau lebih dikenal dengan boardbook yang harga satu setnya aduhai. Namun, saya juga tidak memungkiri buku-buku itu sungguh bagus isi dan kondisi fisiknya. Tahan lama jugak. Ingin hanyalah ingin, daripada saya stress menuntut diri untuk memiliki buku-buku bergengsi itu, nekatlah saya dan suami mulai membeli buku buat Rafif demi terlahirlah ge

The Real IRT #1

Istirahat siang telah usai pertanda naskah di layar komputer siap untuk diotak-atik demi hasil yang indah, enak, dan menarik dibaca para penikmat buku. Namun, nyatanya fisik belum siap untuk kembali menguras energinya meski perut sudah dipenuhi dengan sebungkus ketoprak plus es teh yang segar, dan punggung pun sudah sempat berbaring memanfaatkan sisa waktu selepas shalat Zhuhur tadi. “Mungkin para ibu yang bekerja di rumah enak ya, siang-siang begini bisa tidur membersamai anak-anaknya. Tidak perlu berlelah-lelah mengumpulkan rupiah. Tugasnya hanya mengurus suami, anak, dan rumah. Puas dari tidur, tinggal memandikan anak-anak, dan persiapan menyambut suami pulang dari menjemput rezeki. Ooh, indahnya...” Sepintas pikiran tersebut keluar dalam benak saya. Lamunan tersebut lalu saya abaikan sambil membuka-buka file perusahaan yang ternyata tema kali ini mendukung pengandaian saya baru saja. Di sana dijelaskan tentang perempuan yang berkarier dari rumah. Pada dasarnya, hukum perempuan be

Resensi Buku "Seberapa Berani Anda Membela Islam"

Judul : Seberapa Berani Anda Membela Islam Penulis : Na’im Yusuf Tebal Buku : 288 Halaman Penerbit : Maghfirah Pustaka Tahun Terbit : 2016 Orang-orang yang beriman harus sadar bahwa kebaikan dan kejahatan, kebenaran dan kebatilan akan selalu bertentangan. Untuk itu, dibutuhkan orang-orang yang beriman yang menyadari posisinya. Demikianlah juga dengan keteguhan hati, jihad, dan kekuatan jiwa harus dimiliki agar kita sebagai umat Islam bisa melepaskan diri dari konspirasi yang telah dirancang untuk menghancurkan Muslim dan membasmi asas ajaran Islam dari akar-akarnya. Kemuliaan yang sebenarnya, yakni jika keberanian bersemayam dalam diri seorang Muslim, yang mana ia akan menolak kehidupan yang hina, tidak mau dilecehkan dan direndahakn dalam keadaan apa pun. Melalui buku yang berisi 13 karakter pemberani ini, penulis menguraikan dengan rinci mengenai ciri-ciri seorang pemberani, bagaimana agar menjadi pemberani, bentuk-bentuk keberanian, dan tantangan yang harus dihadapi par

Setahun Sudah

Sesosok orang yang awalnya tak kukenal, lelaki asing yang awalnya bukan siapa-siapa kini menjelma menjadi orang yang paling bertanggung jawab terhadap kehidupanku; menanggungku, memenuhi kebutuhan lahir dan batinku. Dan kini, 366 hari kita menjalani cinta bersama, membangun masa depan indah keluarga kita . Sang Maha Kuasa ingin kita melesat bersama dalam suka maupun duka. Meski aku kalah telak dalam segala hal, tapi engkau selalu sabar menuntunku. Suamiku, terima kasih untuk cinta, kasih, sayang, maaf, pengertian, dan semuanya. Semoga keberkahan selalu menaungi keluarga kita. I love you more than you love me. _"Karena berkah-Nya tentu tak bisa dinilai hanya dari seberapa banyak tawa dan bahagia kita saat bersama. Karena berkah-Nya boleh jadi hadir setelah kita sama-sama berpelukan saling memaafkan, menikmati kesulitan penuh kesyukuran, juga bergenggaman dalam wujud penerimaan. Karena kita bukan hanya untuk dunia, melainkan sampai surga-Nya." (@fufuelmart)

Pesan Dokter Cinta

Jangan rusak kebahagiaanmu dengan rasa cemas. Jangan rusak akalmu dengan kepesimisan. Jangan rusak keberhasilanmu dengan kepongahan. Jangan rusak harimu dengan melihat hari kemarin. Kalau kamu perhatikan kondisi dirimu, kamu pasti menemukan bahwa Allah telah memberimu segala sesuatu tanpa kamu minta. Oleh karena itu, yakinlah bahwa Allah tidak akan menghalangi dirimu dari kebutuhan yang kamu inginkan, kecuali di balik keterhalangan itu ada kebaikan. Barangkali saja kamu sedang tertidur pulas, sementara pintu-pintu langit diketuk puluhan doa yang ditujukan untukmu, yang berasal dari fakir/miskin yang kamu bantu atau orang sedih yang kamu hibur, atau dari orang lewat yang kamu senyum kepadanya, atau orang orang dalam kesempitan yang kamu lapangi. Maka jangan sekali-kali memandang kecil segala perbuatan baik untuk selamanya. _Ibnu Qayyim al-Jauziyah