Aku
capek. Ya, aku capek, kawan. Ketika semua orang membutuhkan uluran tanganku,
aku selalu memberikan keringanan tanganku untuk mereka. Sebisa pun aku
persembahkan untuk mereka. Ini semua aku lakukan semata-mata karena aku tak ingin
melihat saudara-saudaraku menderita hanya karena tak ada seorang pun yang mau
membantunya. Aku senang berbagi, menolong, dan hal lainnya. Ya, aku senang...,
bahkan senang sekali. Selagi aku bisa, kenapa ga? Toh sebagai makhluk sosial
hendaknya kita harus saling tolong menolong? Mata dan hati ini tak bisa
dibohongi bagaimana rasanya ketika melihat orang lain yang membutuhkan uluran
tangan dari kita. Ga tega! Itu yang aku rasakan. Lantas apa yang aku lakukan?
Mewujudkan apa yang mereka inginkan. Jika orang lain bahagia, aku pun bahagia.
Apakah
dengan menolong orang lain maka orang tersebut juga akan membantu kita
sepenuhnya? Iya, namun tidak demikian apa yang aku rasakan. TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAk.
Aku yang terlalu sensitif apa mereka yang kurang RESPECT?????????????????????????????????????????????????
mungkin aku yang ga enakan... tapi apakah mereka tak punya sedikit pun
rasa belas kasihan kepadaku? Tidak
sadarkah mereka ketika aku meminjamkan barang, mengantarkan ke tempat ini itu,
mengambil ini itu?????????? Ya Allah.... ikhlaskan hati ini agar selalu berbuat
baik dan selalu terhindar dari buruk sangka. Aamiin
Aku
hanyalah sebatang lilin
Di
mana mereka yang telah tersinari oleh sinar cerahku?
Tidak
sadarkah mereka apa yang telah aku berikan untuk mereka?
Yaa
Rabb.... ini bukan buruk sangka
Ini
hanyalah sebuah curhatan sebatang lilin
Sebatang
lilin yang berharap sinarnya bisa kembali
Based on true
story. Semoga menjadi pelajaran untuk kita J
*lirik
seseorang (121012)
Komentar
Posting Komentar