Langsung ke konten utama

Terima kasih, Jasmine

Pondok Jasmine: Tentang 3 tahun, tentang Marina teman suka duka mulai dari asrama dulu (bahkan sejak kelas X) tentang Ai si tangan kreatif yang selalu menolong kemampuanku berbahasa Arab dan pelampiasan kekesalanku, tentang si kembar Ina Inta dan Pepeb Nikur yang selalu menjadi pelarian kalo lagi penat di kamar, tentang Mbak El dan Nia teman satu jurusan yang kalo udah ngumpul entah sampai kapan akan berakhir obrolan kami, tentang Cita yang kayak penghuni Jasmine karena seriiing banget berkunjung (ngerjain tugas, curhat, nemenin aku, santai-santai, dll) tentang skripsi dan tentunya ada kisah Fitri dan para anak bimbingannya Pak ***z**, tentang Nabila penghuni tidak menetap yang langganan makanan delivery Pak Lu'lu, tentang Meita anak kampus tetangga yang udah kayak adek sendiri, dan yang jelas di Jasmine seakan-akan hanya memiliki tetangga yang berprofesi sebagai "tukang": Ibu-ibu penjual nasi belakang yang makanannya selalu fresh, aa warkop yang siap dibrisikin setiap kedatangan kami segerombolan, bapak penjual makanan yang murahnya ga ketulungan, abang2 warung kelontong, ibu-ibu penjual pulsa, dan muadzin masjid yang satu tembok dengan dinding kos. Panggilan (lewat sms/wa karena aku ga mau teman2 teriak2) khas yang sampe sekarang masih bikin kangen kalo temen dateng, "Hik, aku udah di bawah / Hik, depan gerbang/ Hik, tolong bukain gerbangnya ya/ Aku otw dr kost, Hik, 5 menit lagi sampai. Stay depan gerbang ya.. atau Hikmaaaaaaa kamu di mana? Aku udah sampai drtd. Aku telpon ga diangkat. Kamu tidur? Hikmaaaaa." Anyway, aku kangen ngumpul diserbu kalian (cewek2 Arab) dalam rangka sekadar ngumpul-ngumpul saja sambil sesekali ngerjain tugas (alibi ngegosip emak-emak). Kapan kita tidur sempit-sempitan lagi?? Kapan lagi aku bisa menegur kalian dengan teguran, "Jangan kenceng2, udah jam12 malem, yang lain kebrisikan. Nanti kalian diusir." Hahahaha
Terima kasih, Jasmine... kalo bukan karena rutinitas mungkin aku masih betah jika harus menghuni kamar yang kata teman-teman "lain dari yang lain" :p
Terakhir, semoga bapak dan ibu kost beserta Io' putra mereka selalu sehat dalam lindungan-Nya :')

Cc: Rida, Ely, Banan, Uci, Syara, Siro, Opi, Erika, Kunie, Riri, Nidya, Elma, Umi, dan siapa pun (ga selesai2 ngetiknya) yang sudah pernah maen ke Jasmine :) Terima kasih untuk kaliaaaaaaan.

Ditulis pada 27 Juni 2015 di kamarnya Marina, Pondok Jasmine (Jl. Margonda Raya Gg. Al-furqon No. 22 Rt.04 Rw.05 Pondok Cina, Beji, Depok, 16434)
Fiuuuh masih inget dengan alamatnya.
*dalam rangka nostalgia, eh napak tilas ding

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan Dokter Cinta

Jangan rusak kebahagiaanmu dengan rasa cemas. Jangan rusak akalmu dengan kepesimisan. Jangan rusak keberhasilanmu dengan kepongahan. Jangan rusak harimu dengan melihat hari kemarin. Kalau kamu perhatikan kondisi dirimu, kamu pasti menemukan bahwa Allah telah memberimu segala sesuatu tanpa kamu minta. Oleh karena itu, yakinlah bahwa Allah tidak akan menghalangi dirimu dari kebutuhan yang kamu inginkan, kecuali di balik keterhalangan itu ada kebaikan. Barangkali saja kamu sedang tertidur pulas, sementara pintu-pintu langit diketuk puluhan doa yang ditujukan untukmu, yang berasal dari fakir/miskin yang kamu bantu atau orang sedih yang kamu hibur, atau dari orang lewat yang kamu senyum kepadanya, atau orang orang dalam kesempitan yang kamu lapangi. Maka jangan sekali-kali memandang kecil segala perbuatan baik untuk selamanya. _Ibnu Qayyim al-Jauziyah

Sejuta Warna Cinta

Ketika cinta bersaksi atas dua insan yang saling membangun cinta, beragam warna dan cerita menghiasi lembar hidup keduanya. Saat hari pertama aku bersamanya, dia genggam erat jemariku, dia tatap lekat kedua mataku, tanpa kata, tanpa seikat bunga juga tanpa puisi. Itulah ekpresi cintanya kepadaku, dia yang telah memilihku, ekspresi sederhana, bahkan bagi sebagian orang mungkin tiada makna, namun bagiku itu istimewa, karena seperti itulah dia. Saat hari pertama aku bersamanya, dia berikan aku setangkai bunga, sebait puisi yang dia ciptakan sendiri, tak lupa lantunan sebuah lagu nan romantis dia hadiahkan sebagai pelengkap ekspresi cintanya. Jangan tanya bagaimana perasaanku, Aku sangat bahagia, bahkan aku ingin dia melakukannya setiap hari untukku, seperti itulah dia yang telah memilihku, dia istimewa. Saat hari pertama aku bersamanya, dia sangat pemalu, bahasa tubuhnya kaku, senyum pun jarang terhias dari bibirnya. Tapi diam-diam dia memperhatikanku. Meskipun aku berharap dia mere...

Resensi Buku "Seberapa Berani Anda Membela Islam"

Judul : Seberapa Berani Anda Membela Islam Penulis : Na’im Yusuf Tebal Buku : 288 Halaman Penerbit : Maghfirah Pustaka Tahun Terbit : 2016 Orang-orang yang beriman harus sadar bahwa kebaikan dan kejahatan, kebenaran dan kebatilan akan selalu bertentangan. Untuk itu, dibutuhkan orang-orang yang beriman yang menyadari posisinya. Demikianlah juga dengan keteguhan hati, jihad, dan kekuatan jiwa harus dimiliki agar kita sebagai umat Islam bisa melepaskan diri dari konspirasi yang telah dirancang untuk menghancurkan Muslim dan membasmi asas ajaran Islam dari akar-akarnya. Kemuliaan yang sebenarnya, yakni jika keberanian bersemayam dalam diri seorang Muslim, yang mana ia akan menolak kehidupan yang hina, tidak mau dilecehkan dan direndahakn dalam keadaan apa pun. Melalui buku yang berisi 13 karakter pemberani ini, penulis menguraikan dengan rinci mengenai ciri-ciri seorang pemberani, bagaimana agar menjadi pemberani, bentuk-bentuk keberanian, dan tantangan yang harus dihadapi par...